PINRANG, PIJARNEWS.COM–Kabupaten Pinrang merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan di Sulawesi Selatan, yang mempunyai 120 ribu hektar persawahan di tambah potensi persawahan mencapai 55 ribu hektar .
Di musim tanam 2021 ini, Kabupaten Pinrang luas tanam padinya sekira 120 ribu hektar, namun pasokan pupuk khusunya yang bersubsidi masih minim dari pemerintah pusat.
Kepala dinas pertanian Pinrang Andi Tjalo Kerrang menyebut, kebutuhan pupuk subsidi untuk Pinrang mencapai 24 ribu ton untuk pupuk Urea dan 40 ribu ton untuk pupuk NPK.
Di Kabupaten Pinrang jumlah petani mencapai 64 ribu jiwa atau sekitlra 70 persen warganya berprofesi sebagai petani.
“Pada musim tanam tahun 2021 ini terdapat 120 ribu hektar areal sawah yang sudah ditanami padi, itu semua masih membutuhkan pupuk,” ungkapnya saat di temui awak media, Kamis (11/02/2021).
Dinasnya telah mengusulkan alokasi pupuk bersubsidi, karena selama ini pemerintah provinsi dan pusat masih kurang, pasalnya dari 120 ribu hektar sawah itu, Pinrang hanya mendapat pupuk Urea subsidi sekira 22 ribu ton setiap tahunya, padahal kebutuhan pupuk urea sekira 24 ribu ton tiap tahun.
“Sedangkan pupuk Za kebutuhannya 12 ribu ton setiap tahun dan NPK 40 ribu ton per tahun, kalau bisa kebutuhan pupuk subsidi untuk pupuk urea masih bisa ditambah,lebih-lebih pupuk NPK ponska,” harapnya.
Saat ini, lanjutnya petani mengeluhkan minimnya pupuk NPK bersubsidi, sedangkan petani tak mampu membeli pupuk non subsidi.
Kendala lain tambahnya pupuk Urea dan NPK itu mestinya bersamaan datangnya, namun kedua pupuk tersebut datangnya tidak bersamaan.”Padahal petani mau menggunakannya, apalagi kuota pupuk NPK Ponska masih jauh dari harapan petani,” ujarnya.
Meski petugas dinas pertanian telah mengimbau warga untuk memakai pupuk non subsidi karena alokasi subsidi sangat terbatas namun imbauan tersebut tak diindahkan petani karena alasannnya harganya yang mahal.
Reporter: Fauzan Mahmud
Editor: M Tohir