PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Parepare dalam menyikapi polemik revisi UU MD3 diwarnai tindakan represif oleh oknum kepolisian. Melihat kondisi ini, alumni beserta Majelis Pembina Cabang PMII Kota Parepare angkat bicara.
“Kami mengecam sikap oknum aparat kepolisian terhadap Kader PMII Parepare, padahal dalam beberapa tahun terakhir PMII selalu kooperatif dan bersinergi bahkan ikut terlibat menyukseskan program-program Kepolisian,” ungkap Saddang Bakri salah satu Majelis Pembina Cabang sekaligus Eks Ketua Cabang PMII Parepare.
Dalam aksi penolakan terhadap revisi UU MD3 beberapa kader PMII mengalami luka memar. Gesekan terjadi antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat mahasiswa hendak melakukan aksi pembakaran ban di depan monumen Habibie Ainun.
“Pak Kapolres harus mengevaluasi anggotanya yang bertugas di lapangan, ini tidak mencerminkan sikap pengayom,” tukasnya.
Ketua Umum PC PMII Kota Parepare Irfan Parumpu menyatakan akan menindak lanjuti Insiden ini yang di lakukan oleh oknum kepolisian terhadap kader PMII saat Demo Ricuh Tolak Revisi UU MD3 di Parepare.
“Kami akan melakukan konsolidasi kepada seluruh kader PMII dan Alumni untuk membahas hal ini,” tutupnya. (rls/ibl)