PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Dua mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Parepare Arifuddin Beddu dan Ahmad Kohawan tampil sebagai pemateri dalam Latihan Kader Dua (LK2) Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Parepare, di Wisma Aisiyah, Jalan Panti Asuhan Parepare, Kamis (1/2/2018).
Kedua mantan aktivis hijau hitam tersebut dalam materi yang mengambil tema pengembangan keterampilan menulis/jurnalistik mahasiswa sebagai alternatif perjuangan, menguraikan tentang mahasiswa dituntut bisa menulis dan mampu memahami isu-isu sosial di tengah masyarakat.
Arifuddin Beddu mengatakan, peran dan fungsi jurnalis sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 bagaimana memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, menegakkan nilai-nilai demokrasi, kepastian hukum dan Hak Azasi Manusia, memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
“Menurut saya ada persamaan fungsi dan peran mahasiswa dengan jurnalis, yakni bagaimana senantiasa menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan kebenaran serta keadilan, disinilah persamaan antara peran yang diemban mahasiswa dengan jurnalis,” kata Arifuddin Beddu.
Untuk itu kata Arifuddin mahasiswa harus menguasai isu, kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan. “Kalau tidak bisa dituangkan dalam bentuk tulisan minimal dia mampu memberikan statemen atau pernyataan sikap yang kemudian dimuat di media oleh jurnalis,” kata mantan Ketua Perhimpunan Jurnalis Ajattappareng ini.
Arifuddin mengharapkan, mahasiswa dapat bersinergi dengan jurnalis karena ada kesamaan tujuan yang dicapai dalam kehidupan bermasyarakat.”Kalau teman-teman tidak turun aksi terkait isu-isu sosial, minimal membuat pernyataan menyesalkan atau mengecam, sehingga masyarakat tidak menuding mahasiswa terkesan diam atau ‘tertidur’ dalam merespon setiap persoalan-persoalan di masyarakat,” kata Arifuddin.
Sementara itu Ahmad Kohawan mengatakan, literasi adalah bagaimana menggugah kemampuan menulis dan membaca mahasiswa sehingga setiap keseharian tidak lepas dari menulis.
“Tidak ada kata lain selain menulis, menulis dan menulislah, bisa dalam bentuk essai, menulis buku ataupun opini,” kata Ahmad.
Seusai memaparkan materi Steering Commitee memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Beberapa mahasiswa tampak antusias dan berebut mengajukan pertanyaan, termasuk peserta KOHATI.
Master of Training, Muhammad Naim Farid mengatakan, LK2 tingkat nasional HMI Cabang Parepare ini diikuti 60 kader HMI se Indonesia. “Mereka berasal dari Aceh, Banjar Baru, Kendari, Makassar, Balikpapan, Palu, Toli-toli, Makassar, dan Maros,” kata Mantan Ketua HMI Parepare ini.
Hendri Sumarja mengatakan, LK2 ini diharapkan melahirkan kader HMI yang lebih berkualitas.
“Pemateri Intermedite ini diantaranya sejumlah tokoh nasional seperti Presidium KAHMI Kamrusamad, Ir Abd Azis Qahhar Musakkar, Prof Laudding Marsuni. Ada jg Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan. Selain itu tampil juga sebagai pemateri dibidang informasi dan tekhnologi yakni Jurnalis Metro Tv dan Dosen Komunikasi STAIN Parepare, Alfiansyah Anwar,” ungkap Hendri. (abd)