PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Di zaman modern ini, hijab tidak sekedar lagi menjadi penutup aurat yang wajib dikenakan bagi wanita muslimah di seluruh dunia. Tapi hijab sudah menjadi salah satu tren fashion yang mendunia. Bahkan, designer berlomba-lomba untuk menciptakan model-model hijab yang cantik dan bagus.
Wilayah Parepare khususnya banyak wanita yang menggunakan hijab mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga orang tua, terlebih di bulan ramadan kali ini. Hal ini secara tidak langsung membuat kebutuhan hijab semakin meningkat, mulai warna dan bentuk yang menjadi sorotan masyarakat. Inilah yang membuat masyarakat terinspirasi dan berlomba-lomba membuka usaha.
Banyak pengusaha hijab membangun bisnis hingga memiliki pendapatan yang besar menjalankan bisnis dengan metode jual beli hijab dengan merek rancangan sendiri. Salah satunya mahasisiwi kreatif ini.
Fildzah Awalia Baharuddin (21), mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Parepare, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Prodi Perbankan Syariah, kini tengah menikmati perjalanan bisnisnya dan mampu memproduksi hijab 300 pieces (pcs) dalam satu bulan produksi dengan menggunakan konveksi dan penjahit sendiri.
Dalam kisah perjalanan memulai bisnisnya, awalnya ia sempat merintis usaha minuman bersama dua sahabat kuliahnya yang dijalankan selama satu bulan. Kemudian melanjutkan bisnisnya dengan usaha flower (bunga), editing, dan ukiran yang diberi nama “AFA Craft”, namun keuntungan yang didapat tidak seberapa karena ada beberapa kendala dan persoalan.
Sementara dalam menjalankan bisnisnya itu, diakhir Maret 2018 mahasiswi semester akhir ini bepikir melanjutkan bisnis dengan membuka usaha baru hijab yang dilakoni sampai sekarang yaitu hijab dengan merek “AFA”.
Nama AFA merupakan gabungan inisial namanya bersama dua sahabatnya saat memulai usaha minuman dan merupakan penghargaan bagi dua sahabatnya yang kali pertama memperkenalkan atau melibatkan dirinya dalam dunia bisnis/usaha.
Modal awal yang dikeluarkan Rp50 ribu yang menghasilkan tiga buah hijab dan dari hasil penjualan mencapai Rp900 ribu dalam dua minggu pertama. Kemudian diputar sampai menghasilkan 300 pcs dalam kurun waktu satu bulan dengan keuntungan mencapai Rp 3 juta. Dari keuntungan itu akhirnya bisa membeli mesin jahit baru. Namun dia kadang merasa khawatir atas ketidak cocokan warna dan ukuran karena masih minim pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan usaha barunya itu.
Selanjutnya…