BARRU, PIJARNEWS.COM — Sejumlah pengusaha warung makan di Barru mengeluhkan harga jeruk nipis yang kian meroket pada beberapa minggu terakhir. Salah seorang pengusaha Bakso, Arman (35) misalnya, mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
“Beberapa minggu terakhir ini, saya memang sudah tidak beli lagi jeruk nipis, karena harganya yang cukup mahal,” kata Arman. Sabtu 30/9.
Padahal menurutnya, selama ini jeruk nipis merupakan salah satu pelengkap rasa makanan yang sering dicari oleh pelanggannya.
“Terpaksa untuk mengganti jeruk nipis, kita pakai cuka sebagai alternatifnya. Meskipun rasanya pasti berbeda. Yah… mau diapalagi. Saya cuman berharap harganya bisa kembali normal lagi,” harapnya.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Mattriowalie, Jalan A.P Pettarani Barru, Nirwati (38), mengatakan harga jeruk nipis Barru saat ini memang naik. Hal itu diakibatkan karena kurangnya stok barang sejak memasuki musim kemarau.
“Naik sekali harganya jeruk nipis sejak musim kemarau, apalagi waktu lebaran haji kemarin. Kurang barang banyak yang butuh, jadi mahal,” kata salah seorang pedagang Nirwati (38), kepada PIJAR, Minggu 1/10.
Menurutnya, harga jeruk nipis sebelumnya hanya berkisar Rp 3.000- Rp 5.000 per kilogramnya. “Sekarang sudah Rp 25 ribu satu kilo, naiknya dari kemarin-kemarin tapi bertahap,” katanya.
Nirwati sendiri mengaku hanya mengambil stok barang dari Parepare, namun tetap mahal.”Saya beli di Parepare, perkarung isi 50 kilogram Rp 1 juta. Harganya mahal jadi saya jual mahal juga,” ujar Nirwati sambil melayani pembelinya.
Selain jeruk nipis, harga jeruk purut juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Jeruk purut juga naik, dulu hanya Rp 5.000- Rp 7.000 sekarang Rp 15 ribu per kilogramnya,” tandasnya. (fdy/ris)