MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Naoemi Octarina, mengikuti Talkshow “Dukung Ibu Menyusui Tugas Kita Bersama” yang dilaksanakan dalam rangka Pekan Menyusui Dunia 2021 secara virtual, Jum’at (6/8/2021).
Selain Naoemi, narasumber dalam talksow itu diantaranya Sentra Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli; Unicef Indonesia, Sri Sukotjo; Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Pritasari; AyahAsi, Wawan Sugianto
Dalam talksow itu Naoemi memaparkan peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mendukung ibu menyusui. Tim Penggerak PKK kata dia memiliki hubungan kerja secara hirarki/berjenjang. Mulai dari PKK Pusat, PKK Provinsi, PKK Kab/Kota, PKK Kecamatan dan PKK Desa/Kelurahan. Di Sulsel, potensi pengurus TP-PKK yang pada hakekatnya merupakan fasilitator dan penggerak peran serta atau partisipasi masyarakat, jumlahnya sekira 39.000 (jumlah Pengurus PKK mulai dari kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan se Sulsel.
“Sebanyak 3.047 Desa/Kelurahan di Sulsel. Jadi jika setiap desa/kelurahan terdapat sekitar 30-35 kader PKK atau kader dasawisma, maka terdapat lebih dari 100.000 kader PKK ataupun dasawisma di Sulsel,” ungkapnya.
Ia menuturkan, hadirnya PKK sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan dan mensukseskan suatu program. Salah satunya, pentingnya pemberian ASI bagi anak. Adapun program khusus PKK Sulsel dalam mendukung pemberian ASI, diantaranya Kampanye 1000 HPK (hari pertama kehidupan), dimana didalamnya termasuk pemberian ASI eksklusif; pemanfaatan lahan pekarangan untuk menjamin ketersediaan sumber gizi Ibu menyusui; Kampanye IMD (Inisiasi Menyusui Dini) di posyandu-posyandu; dan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin) untuk mendukung kesiapan finansial bagi ibu setelah bersalin, agar dapat menunjang mendapatkan makanan bergizi untuk Ibu menyusui.
Menurutnya, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Dengan memberikan ASI, para Ibu sudah memenuhi hak dasar anak. Namun tidak semua Ibu memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup akan pentingnya ASI bagi anak mereka.
“Disinilah peran kami di PKK sebagai fasilitator dan penggerak masyarakat. Utamanya meningkatkan pengetahuan para kader PKK di desa, baik itu kader posyandu, kader BKB (Bina Keluarga Balita) dan Kader Dasawisma yang merupakan ujung tombak gerakan PKK yang berhadapan langsung dengan masyarakat di tingkat keluarga,” ungkapnya.
Kader PKK itulah, kata Naoemi, akan mendorong para Ibu untuk memberikan ASI eksklusif, memberikan pengetahuan tentang pentingnya ASI dengan segudang manfaat. “Dengan pemberian ASI, ada banyak manfaat seperti meningkatkan kekebalan tubuh bayi dari berbagai penyakit, mencegah diare dan malnutrisi, kandungan ASI dengan nutrisi lengkap membuat bayi tumbuh sehat dan cerdas, dan memperkuat bonding antara Ibu dan bayi, mengurangi resiko kanker payudara pada Ibu, membantu memberi jarak pada kehamilan, menghemat biaya dan menjaga lingkungan,” sebutnya.
Istri dari Andi Sudirman Sulaiman itu pun mengatakan, dibutuhkan dukungan dari ayah/suami dalam mengurus anak. Dalam hal ini, program PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) sangat berperan dengan memberikan kegiatan simulasi di masyarakat, bagaimana peran Ayah dalam mendukung ibu menyusui. Untuk mendukung pemberian ASI, ayah memiliki peran penting sebagai sosok yang paling dekat dengan Ibu.
“Bentuk dukungan yang dapat Ayah/suami lakukan dalam mendukung Ibu menyusui, diantaranya dengan menjamin ketersediaan makanan bergizi bagi ibu menyusui, membantu mengurus bayi dan berbagai permasalahan selama proses menyusui, menjaga kondisi psikologis ibu dengan membuat ibu tetap bahagia dan tidak tertekan,” jelasnya.
Apalagi diketahui, ibu menyusui sering menghadapi masa-masa sulit selama menyusui, bahkan tidak sedikit Ibu yang mengalami syndrome baby blues.
“Inilah yang menjadi peran PKK, bagaimana memberdayakan potensi besar yang kami miliki untuk mengubah pola pikir masyarakat agar dapat mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi hingga 6 bulan dan menyusui hingga usia 2 tahun,” terangnya. (*)