OPINI-Murid merupakan pembelajar sepanjang hayat. Tumbuh secara holistik untuk dapat meraih kesejahteraan yang setinggi-tingginya di mata masyarakat. Salah satu upaya mencapai harapan tersebut adalah dengan mengikuti pendidikan sesuai dengan hak yang dimiliki sejak lahir dan diatur di dalam undang-undang. Anak didik perlu diberi bimbingan sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki agar dapat menjadi budaya di dalam dirinya. Pada saat sekarang ini banyak permasalahan yang timbul akibat pendidikan yang masih berjalan secara terpusat kepada gurunya. Terkadang guru sulit untuk menyalurkan pengetahuan di dalam pembelajaran pada anak didik di satuan pendidikan.
Pendidikan yang hanya terpusat pada guru mengakibatkan munculnya rasa bosan dari anak didik untuk belajar. Sehingga pencapaian tujuan pembelajaran kurang maksimal. Sedangkan cita-cita mulia dari seorang pendidik adalah ingin melihat anak didiknya dapat berhasil dan meraih cita-citanya di masa yang akan datang. Kelemahan dari teknik pembelajaran yang terpusat pada guru adalah adanya persamaan tertekan di dalam mengikuti pembelajaran. Konsep lama yang terkadang masih diterapkan di dalam kelas adalah melalui metode ceramah. Jika diperhatikan, melalui penerapan metode ini, murid lebih banyak berinteraksi sebagai pendengar dan bukan merupakan pembelajar yang aktif.
Kurangnya minat murid di dalam mengikuti pembelajaran di kelas disebabkan karena model pembelajaran yang masih terpusat pada gurunya. Sebagai seorang guru, perlu ada pengembangan diri yang dapat menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Salah satu contoh, kasus seorang anak yang berminat untuk belajar dengan suasana terbuka dan secara kontekstual mengenal alam, maka seorang guru sebaiknya memahami karakter murid yang demikian. Untuk memenuhi kebutuhan merdeka belajar anak didik, seorang guru sebaiknya mengajak kepada anak didik untuk keluar kelas dan memanfaatkan media di sekitar tempat tinggal sehingga dapat menunjang proses pembelajaran di kelas.
Termasuk bagaimana memberikan pemanfaatan media pembelajaran yang disenangi oleh murid. Melalui pembelajaran yang berpihak pada murid, maka akan mudah menerima pembelajaran dari gurunya. Situasi dan kondisi seperti ini sudah pasti menimbulkan kesenangan belajar bagi murid sehingga murid dapat mencerna pembelajaran dengan baik.
Kemerdekaan berbudaya juga sangat penting diterapkan di dalam kelas. Banyak isu yang saat sekarang ini kita dengar bahwa karakter murid di beberapa satuan pendidikan sudah sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan banyaknya media yang meliput kasus-kasus murid yang bertindak kurang senonoh kepada gurunya. Hal ini juga tidak terlepas dalam penerapan merdeka belajar dan merdeka berbudaya. Meskipun guru sudah menerapkan konsep merdeka belajar, namun mengabaikan penerapan merdeka berbudaya di kalangan anak didik, maka akan terasa bias. Hal ini terjadi dikarenakan pada kehidupan seorang anak, itu tidak terlepas dari pembiasaan melalui budaya dari lingkungan tempat tinggalnya. Seorang guru perlu memahami bahwa setiap murid pasti sudah dibekali karakter dan budaya dari orang tua dan nenek moyangnya. Untuk itu, penerapan merdeka berbudaya di dalam kelas adalah salah satu strategi yang dapat mendukung pembelajaran selain upaya untuk mewujudkan merdeka belajar. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran diferensiasi dilaksanakan dengan mengajak kepada murid untuk memilih konten pembelajaran yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya. Sehingga guru tidak kesulitan lagi untuk mencarikan media pembelajaran yang cocok bagi murid. Pada proses pembelajaran, murid diberikan keleluasaan untuk memilih strategi pembelajaran yang bagaimana menurut murid dapat memenuhi kebutuhan belajarnya.
Pada kegiatan evaluasi, guru akan memberikan peluang kepada seluruh murid untuk menyelesaikan seluruh tugas yang berkaitan dengan pembelajaran melalui minat dan bakatnya. Terkadang murid lebih suka untuk membaca, berpuisi, berpantun, dan sebagainya. Maka dari itu dibutuhkan seorang guru untuk menjadi penuntun di dalam proses pembelajarannya.
Merdeka belajar dan merdeka dalam berbudaya memang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, maka perlu difasilitasi melalui pembelajaran diferensiasi agar murid dapat merasakan ketenangan di dalam menerima pembelajaran sehingga pada pencapaian hasil belajar murid dapat terpenuhi secara maksimal. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi secara utuh. Termasuk membangun karakter di dalamnya agar murid dapat lebih terbiasa menerapkan dan menjaga kelestarian budaya lokal di daerah yang bernilai positif dapat bertahan dan dilestarikan.
Penerapan pembelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat murid, akan jauh lebih berpengaruh di dalam upaya menciptakan murid yang merdeka sehingga pada diri murid dapat tercipta profil pelajar Pancasila. (*)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.