ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Badan amil zakat nasional (Baznas) Enrekang memasang target pengumpulan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) tahun 2020. Target ZIS dan zakat fitrah senilai Rp15 milyar sesuai yang telah ditetapkan.
Pimpinan Baznas Enrekang Bidang Pengumpulan, Baharuddin mengatakan, instrumen pengumpulan ZIS yang dilakukan akan efektif.
Seperti saat ini momentum Ramadan, pihaknya menyiapkam 60 ribu kupon infaq Rumah Tangga Muslim, kupon bukti setor zakat dan kupon zakat fitra.
“Instrumen tersebut kita optimislah, kupon infaq Rumah Tangga Muslim rencRp1,2 M, zakat mal Rp 300 juta dan zakat fitrah mencapai Rp 5 Miliar,” kata Baharuddin.
Walau di tengah situasi pandemi Covid-19, Baznas Enrekang tetap optimis dengan menggencarkan semangat berbagi, penyaluran zakat untuk warga terdampak COVID-19.
Tidak ada lagi sosialisasi tatap muka tapi lewat media cetak, online dan medsos, ini semua muaranya adalah kampanye zakat.
Ia menambahkan, tahun 2020 ini adalah tahap penguatan kelembagaan UPZ di semua tingkatan, terutama UPZ berbasis masjid yang dikoordinir seorang amil di desa.
Karena itu, Pemkab Enrekang telah menganggarkan untuk insentif kepada petugas UPZ di kecamatan dan desa.
Untuk itu, saat ini para UPZ masjid di setiap desa terus digenjot dengan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan mental serta spirit nilai juangnya.
Baznas Enrekang sendiri berani menargetkan tahun ini zakat mal dan infaq bisa mencapai Rp10 milyar dan zakat fitranya Rp5 miliar pada tahun 2020 ini.
Target tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan capaian zakat mal dan infaq RTM Rp7,5 miliar, zakat fitrah tahun lalu yang hanya Rp4,8 miliar.
Bahar pun berharap tahun depan target pengumpulan ZIS bisa terealisasi jika semua pihak yang bayar zakat mal secara tertib bisa terdata dengan baik.
“Tema kampanye dan narasi zakat yang kami angkat saat ini yaitu ayo tertib zakat sebagaimana tertibnya ibadah wajib lainnya,” tuturnya.
Selain itu, Bahar menjelaskan ada dua Instrumen lain tahun ini yang dicoba yaitu zakat kontraktor dan kepala desa dan aparat desa.
Mulai bulan Juni diberlakukan dengan target bisa sampai Rp 300 juta dan kedua zakat kontraktor, seluruhnya tidak boleh cair dana proyeknya kalau tidak bayar zakat.
Zakat kontraktor kita optimalkan, pihaknya telah melakukan terobosan yang belum dilakukan Baznas daerah lainnya di Indonesia.
Menurutnya, dua instrumen itu tidak serta merta langsung dilakukan tapi harus melalui tahapan panjang, aspek regulasi, negosiasi dan sosialisasi telah dilakukkan secara matang.
Sektor swasta, usaha perniagaan dan pertanian juga kita dorong tahun ini lebih optimal peningkatan pengumpulan di sektor ini sudah mulai kelihatan. (adv)
Reporter : Armin
Editor : Alfiansyah Anwar