MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Hivos melalui Program SPEAK dengan dukungan pendanaan Uni Eropa, mengajak warga kota Makassar memantau dan melaporkan penggunaan anggaran sektor kesehatan dan pendidikan melalui pelatihan jurnalisme rakyat dan pelatihan jurnalisme investigasi. Pelatihan yang digelar secara virtual ini berlangsung 21-26 Juni dan 30 Juni-2 Juli 2021.
Ada 15 warga dan 8 jurnalis berpartisipasi. Pelatihan ini untuk mendiskusikan anggaran pendidikan dan kesehatan yang nilainya signifikan terutama selama pandemi Covid-19, karena merupakan hak dan tanggung jawab warga untuk memastikan anggaran pemerintah dimanfaatkan dengan benar.
“Warga negara berhak mendorong proses pengadaan publik yang lebih transparan dan akuntabel. Melalui program SPEAK, kami memfasilitasi pelatihan jurnalisme rakyat sehingga mereka akan mampu memantau dan melaporkan persoalan terkait dengan anggaran sektor kesehatan dan pendidikan melalui media yang aman dan berjangkauan luas,” kata Ilham Saenong, Manager Pengembangan Program Hivos, Senin (21/6/2021).
Setelah pelatihan daring jurnalisme rakyat selesai, 15 peserta akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dari TempoWitness untuk melapor temuan penyimpangan terkait penggunaan anggaran yang akan dipublikasikan di TempoWitness (http://witness.tempo.co/) dan JAGA KPK.
“Seringkali warga yang peduli merasa takut ketika ingin melaporkan kejanggalan, penyimpangan dan penyalahgunaan anggaran. Terutama yang mereka alami sendiri. Dengan melaporkan ke TempoWitness, mereka akan bisa dilindungi oleh kekuatan UU Pers,” kata Yosep Suprayogi, Redaktur Pelaksana Tempo yang juga trainer-mentor TempoWitness.
Jurnalis investigasi berpengalaman dari Tempo mengampu pelatihan daring jurnalisme investigasi dan membimbing 8 jurnalis terpilih dalam membuat liputan investigasi terkait anggaran sektor pendidikan dan kesehatan. Salah seorang jurnalis terpilih adalah Dian Muhtadiah Hamna, dari media ini, Pijarnews.com.
“Sebagai pelatih dan mentor, saya berharap laporan teman-teman ini bisa memberikan dampak positif, mendorong keterbukaan penggunaan anggaran sektor kesehatan dan pendidikan,” kata Mustafa Silalahi, jurnalis investigasi yang juga redaktur Majalah Tempo. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna