PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Dijadwalkan pada Jumat, 14 April 2017, Komunitas Parepare Menulis meluncurkan buku kumpulan cerpen “Benarkah Menantuku Parakang?”. Buku terbitan Sampan Institut ini merupakan hasil kegiatan workshop kepenulisan “Cerpen Serumah” yang diselenggarakan 15-17 Juli 2016 lalu. Kegiatan peluncuran buku perdana komunitas literasi tersebut akan dikemas dengan diskusi bersama para penulisnya langsung.
Buku ini merangkum berbagai warna lokalitas daerah mulai dari sisi: mistik, kemanusiaan, dan sejarah perjuangan. Dari 12 cerita pendek, 3 di antaranya berlatar mistik dengan warna lokal yang kuat. Cerita pendek tersebut masing-masing berjudul: “Seba Penghuni Buntu Sundalle”, “Kota Z, Kota Para Parakang”, dan “Benarkah Menantuku Parakang?”.
Sementara untuk tema perjuangan ditulis oleh Sunardi Purwanda dengan judul “Paula Rumambi”. Sebuah cerita kenangan tentang pergerakan para pejuang kemerdekaan. Cerita ini dikembangkan berdasarkan kenangan seorang pejuang: Mayjen (TNI) H. Andi Mattalatta. Cerita pendek berlatar peristiwa sejarah lainnya ditulis oleh Ilo ID. Dengan teknik cerita berbingkai, penulisnya mengisahkan pembunuhan oleh polisi militer Belanda yang pernah terjadi di Parepare.
“Kegiatan peluncuran buku kumpulan cerpen “Benarkah Menantuku Parakang?” juga dirangkaikan dengan Malam Puisi Parepare akan dilaksanakan di Teras Empang Parepare pukul 20.00, 14 April 2017. Diharapkan dengan kegiatan peluncuran buku ini, masyarakat terlebih pemuda dan tenaga pendidik kota Parepare mampu mendongkrak kegiatan literasi, baik dari peningkatan minat baca maupun pengembangan daya budi melalui tulisan”, tegas Ilo ID Kordinator Parepare Menulis.
Pengantar buku ini dituliskan oleh Badaruddin Amir, Cerpenis dan Penyair Nasional. Dalam pengantarnya Pak Badar mengemukakan bahwa kehadiran cerita tersebut sebagai bentuk “sastra kontekstual” yang di dalamnya mewahyakan kearifan-kearifan lokal yang dianggap sebagai sebuah kebijakan dari adat dan istiadat sebuah kelompok masyarakat. (rls/ibr)