PAREPARE, PIJARNEWS.COM- Pemadaman listrik di Kota Parepare berdampak pada Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM). Hal itu diketahui dari pantauan pijarnews.com pada Jumat (3/11/2023).
Seperti Mustakim (42), pemilik usaha Foto Copy Al-Fath Mustakim yang terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani KM 6, BTN Pare Permai, tepatnya Universitas Muhammadiyah Parepare, mengatakan ada tiga dampak kerugian yang dialaminya akibat pemadaman listrik.
“Ketika orang mau print atau fotocopy akhirnya tidak jadi atau tertunda, kedua mengurangi sedikit tingkat konsumen yang datang di tempat fotocopy, kemudian ketiga itu mengarah ke alat-alat elektronik fotocopy seperti stapol, komputer, dan hardisnya, dikarenakan pemadaman listrik yang kadang hidup kadang mati,” ungkapnya.
Selain itu, saat pemadaman kata Mustakim, pelanggan yang hendak fotocopy tidak jadi dan terpaksa pindah ke tempat lain.
“Semoga ditangani secepat mungkin, kita masyarakat tidak tahu kenapa bisa ada pemadaman bergilir, mungkin dari segi PLN tidak baik dan menurut kabar karena musim kemarau. Semoga cepat teratasi agar masyarakat UMKM tidak dirugikan,” harapnya.
Indah Hartati A.Md.Kep, pengusaha HI Laundry di Jl. Jendral Ahmad Yani KM 4, juga mengeluhkan kondisi yang sama.
Dicontohkannya pelanggan ekspres yang dalam perjanjian pakaiannya diambil pada saat, yang ternyata bertepatan dengan pemadaman listrik, maka kata Hartati pakaian pelanggan ekspres tersebut akan molor dan tidak sesuai jadwal.
“jadi otomatis pakaian dari customer saya tidak bisa terselesaikan biasanya yang terjadi, tapi kadang biasa customernya ambil balik pakaiannya lalu tidak bayar,” ungkapnya.
Meski begitu, kata Hartati, kerugian masih seimbang dan begitu berdampak berat. Usahanya juga tetap buka, jika ada customer ekspres akan diberikan informasi jika ada pemadaman listrik maka cucian tidak selesai tepat waktu.
Pengusaha lainnya, Muhammad Imam (22) owner Depot Air Minum Isi Ulang “ AUF” di Jl. lingkar Lappade mengatakan saat ini dia harus melakukan penampungan air untuk mengantisipasi adanya pemadaman, meski demikian tak jarang air penampungan tidak cukup, sementara pemadaman listrik masih berlangsung, sehingga customer beralih ketempat lain.
“Dampak lainnya ada kerugian, di lain sisi rugi nya masalah materi dan waktu, karena kan biasanya pengantaran air itu sekitar pagi sampai sore, karena malamnya untuk istirahat. Kadang kalau pagi padam ada juga lain waktu sorenya padam dan kita harus ambil waktu malam untuk mengantar,” tutupnya.
Reporter : Faid Aqdas Syam & Abd. Rahmat Paudzi (Mahasiswa PPL STAIN Majene)