PAREPARE, Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe memberikan dukungan kuat untuk eksistensi Muhammadiyah khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Terkini, Wali Kota Parepare dua periode itu atas nama Pemerintah Kota Parepare menghibahkan alat-alat kesehatan (Alkes) dari RSUD Andi Makkasau ke Klinik Kesehatan Aisyiyah.
Pemberian hibah itu diungkap Taufan Pawe saat membuka Musyawarah Daerah ke-19 Muhammadiyah, dan ke-13 Aisyiyah Parepare di Auditorium BJ Habibie, Sabtu, (27/5/2023).
“Komunikasikan dengan Direktur RSUD Andi Makkasau, saya mau hibahkan alat kesehatan ke Klinik Kesehatan Aisyiyah. Tolong Ibu Asisten I, dr Budi, dr Ayu, kawal ini,” pinta Taufan Pawe di hadapan Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Muh Syaiful Saleh, Ketua Muhammadiyah Parepare Prof Amaluddin, dan para peserta Musda.
Tidak hanya bantuan alat kesehatan, Taufan Pawe juga mendorong agar klinik kesehatan yang dikelola Muhammadiyah dan Aisyiyah ditingkatkan jadi rumah sakit. Dia berharap sebelum masa jabatannya sebagai Wali Kota berakhir pada Oktober 2023, Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah Parepare sudah terwujud. “Atau pengganti saya nanti harus dukung kuat untuk menjadi rumah sakit,” tegas TP, akronimnya.
Taufan Pawe menekankan, Muhammadiyah punya potensi besar dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Karena itu dia mendorong segera dibuka Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare, yang bisa bersinergi dengan rumah sakit pemerintah seperti RSUD Andi Makkasau dan RS dr Hasri Ainun Habibie. Apalagi dalam waktu dekat akan hadir RS Bhayangkara di Parepare. “Muhammadiyah bisa tampil garda terdepan dalam memajukan pendidikan dan kesehatan,” imbuh Taufan Pawe.
Di penghujung sambutan, Taufan Pawe sempat menyinggung Institut Teknologi BJ Habibie (ITH) yang kehadirannya tidak lepas dari peran tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Taufan Pawe membeberkan bahwa yang membuat proposal terwujudnya ITH adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare saat itu, Prof HM Siri Dangnga. Kemudian di pusat, turut didukung oleh mantan Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar yang juga tokoh Muhammadiyah. “Jadi ITH tidak boleh lepas dari aroma Muhammadiyah. Dan secara batiniah saya tidak bisa dipisahkan dari Muhammadiyah,” tandas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Sumber ; artikelnews