PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare gelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka penerimaan intensif transportasi bagi Ketua RT/RW, Babinsa dan Babinkamtibmas, Imam Kelurahan, Imam Masjid dan Pegawai Syara’ triwulan ke-IV se-Kota Parepare tahun anggaran 2022.
Rakor berlangsung di Lapangan Tenis Indoor, Kompleks Rujab Wali Kota Parepare, Rabu (21/12/2022).
Hadir, Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, Ketua Tim Penggerak PKK Parepare, Hj. Erna Rasyid Taufan, Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare, H. Iwan Asaad,
Para staf ahli dan asisten, para SKPD, Direktur RSUD Andi Makkasau, Direktur RS Regional Hasri Ainun Habibie, camat, lurah, dan para penerima intensif.
Camat Bacukiki, H. Saharuddin dalam laporannya menyampaikan jumlah penerima intensif. “Jumlah RW sebanyak 154 orang, RT 427 orang, Imam Masjid 174 orang, Imam Kelurahan 22 orang, pegawai syara’ 804 orang, Babinsa 22 orang dan Babinkamtibmas 22 orang,” paparnya.
Taufan Pawe dalam arahannya mengatakan, Parepare adalah kota yang sudah memperlihatkan hasil-hasil pembangunan dan hal itu bukan tanpa dasar, sebab berada di urutan terendah yakni ke-24 dari 24 kabupaten/kota di Sulsel terkait angka kemiskinan.
“Artinya kita menepati nomor terakhir tapi hal itu baik. Baik karena tinggal sedikit orang miskin. Sekira 5,1% jika diakumulasikan ke jiwa sekira 7 ribu,” kata TP.
Hal itu menurut Wali Kota Parepare dua periode itu karena Pemkot menyentuh masyarakat, melalui kegiatan operasi pasar dan bantuan-bantuan sosial lain. “Mudah-mudahan ditahun-tahun berikutnya dana intensif untuk kita semua bisa ditingkatkan,” ucapnya.
Dikesempatan itu juga, Ketua DPD I Golkar Sulsel itu, meminta para ketua RT dan RW menjelang Nataru untuk menciptakan kondisi lingkungan masyarakat yang baik.
“Saya berharap pada RT/RW menciptakan lingkungannya secara kondusif untuk ummat kristina untuk beribadah,” ujar TP.
Selain itu, ia juga berharap peran RT/RW untuk melakukan pembinaan dan pemantauan pada anak-anaknya. “Peran RT RW penting untuk melakukan pembinaan dan pemantauan jangan sampai ada anak-anak kita yang terlibat narkoba. TNI dan Polri sudah bekerja secara maksimal, tapi tidak cukup jika tidak dibantu masyarakat,” terangnya.
Khususnya pada imam masjid untuk memberikan dakwah materi terkait narkoba. “Berat sekali dampaknya ini, karena bukan pada dirinya saja tapi orang secara menyeluruh,” ucap TP. (why)