ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Angka prevalensi stunting terus mengalami penurunan. Itu menunjukkan jika penanganan masalah stunting pada balita di Kabupaten Enrekang semakin membaik.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sutrisno, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2021, di Kantor Dinas Kesehatan Enrekang, Jumat (12/11/2021).
“Prevalensi stunting tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2020 lalu, yakni sebesar 1,81 persen,” jelas Sutrisno.
Data ini diperoleh dari pemantauan status gizi balita yang dilaksanakan setiap Agustus, lalu diinput pada aplikasi e-PPGBM. Dari 15 ribu lebih balita di Enrekang, 95,42 persen diantaranya sudah terpantau atau diukur gizinya.
Meski ada penurunan, namun Dinas Kesehatan menyampaikan, prevalensi stunting 2021 masih berada dikisaran 21.50 persen. Angka itu masih diatas target RPJMD Kabupaten Enrekang.
Terdapat 6 puskesmas yang diberikan atensi khusus, yakni Kotu, Massalle, Baraka, Malua dan Buntu Batu. Dengan jumlah anak 3094 yang memerlukan intervensi.
“Datanya sudah ada by name by address di desa dan kelurahan. Ini kita akan bagikan ke OPD terkait,” urainya.
Dia menegaskan bahwa keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan, demi mengurangi angka stunting sehingga target tahun 2024 bisa tercapai.
“Butuh keaktifan semua pihak lintas sektor dan program, untuk bergerak bersama dalam percepatan penanganan stunting. Sehingga tahun 2024 target penurunan stunting hingga 14 persen dapat tercapai,” tegas Sutrisno. (adv)
Reporter : Armin