PAREPARE, PIJANEWS.COM-Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Kota Parepare dengan mengusung tema ‘Menuju Kota Investasi’ berlangsung meriah di Auditoriu, IAIN Parepare, Ahad (18/02/2024)
Acara itu dihadiri langsung Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin beserta jajaran pejabat Pemprov Sulsel.
Bahtiar Baharuddin turut memboyong sang istri yang juga Pj Ketua TP PKK Sulsel, Hj Shofa Marwah Bahtiar.
Sementara Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali hadir lengkap bersama jajaran Forkopimda, dan Sekda Parepare Muh Husni Syam beserta seluruh jajaran Pemkot Parepare.
Menarik dan sarat makna saat dua tokoh, Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin dan Pj Wali Kota Akbar Ali membawakan sambutan pada momentum ini.
Akbar Ali mengulas tentang capaian-capaian kemajuan Parepare, serta upayanya dalam mensukseskan program nasional seperti penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, serta upaya menggaet investasi sejalan dengan tema HUT Parepare yakni Menuju Kota Tujuan Investasi.
Namun yang menarik saat Akbar Ali menutup sambutan dengan sebuah kutipan lantunan lagu yang singkat namun sarat makna.
“1, 2, 3, sayang semua,” seru Akbar Ali disambut riuh tepuk tangan ribuan undangan yang hadir.
Rupanya nyanyian Akbar Ali direspons Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin saat gilirannya membawakan sambutan.
“Rupanya Pak Pj Wali Kota pintar menyanyi ya. Narasikan sesuatu yang menyejukkan. 1, 2, 3, sayang semua. Ya benar, mari kita kembali bangun Parepare, selesai mi Pileg, Pilpres,” tegas Bahtiar di awal sambutan.
Beda dengan Akbar Ali yang menutup sambutan dengan kutipan lagu bermakna, Bahtiar menutup sambutannya dengan membawakan pesan petuah leluhur Bugis yang juga menyimpan makna mendalam.
“Kalau dulu saya Gubernur Riau Kepri, saya sering membawakan pantun gurindam 12, sekarang saya di Sulsel, Bugis, harus membawakan sesuai dengan adat kita. Petuah Bugis leluhur orang-orang tua kita dulu,” ungkap Bahtiar.
“Jadi artinya petuah yang saya bawakan intinya seperti ini, lupakan kebaikan-kebaikan yang telah kau berikan kepada orang lain, tapi ingat selalu keburukan-keburukan mu yang telah kau lakukan kepada orang lain,” ulas Bahtiar mengartikan petuah leluhur yang dia bawakan dengan dialek bahasa Bugis, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. (art/adv)