PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Parepare, Halwatiah mengatakan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) lebih berbahaya dibanding virus Corona. Hal itu ia katakan dihadapan ratusan warga pada kegiatan Spectaxcular KPP Pratama di Taman Mattirotasi, Minggu pagi (8/3/2020).
Halwatiah menyampaikan, warga tidak perlu cemas atau panik berlebih menyikapi virus Corona yang masuk ke Indonesia. Sebab, kata dia, DBD sudah lebih dahulu ada dan potensi menjangkit warga juga sangat besar.
“Selama kita menjaga kesehatan dan kebersihan diri, jangan khawatir dengan Corona. Tapi, yang perlu lebih diwaspadai adalah penyakit demam berdarah,” ujar Halwatiah.
Halwatiah menuturkan, penyakit DBD jauh lebih berbahaya dari virus Corona, lantaran tidak mengenal batas usia. Mulai dari anak kecil hingga lanjut usia (Lansia) semua bisa terjangkit.
“Olehnya itu, selain menjaga kesehatan diri, mari kita jaga kebersihan lingkungan. Terlebih saat ini musim penghujan seperti sekarang, jangan biarkan ada genangan air sebagai tempat nyamuk berkembang biak,” ucapnya.
Untuk mengurangi kepanikan warga, lanjut Halwatiah, Dinas Kesehatan telah menyediakan posko pengaduan dan layanan hotline 24 jam yang bisa dihubungi warga jika ada yang mengalami gejala flu, demam tinggi dan batuk. Nomor hotline yang disediakan 082187834626.
“Silahkan hubungi, tim kami akan turun mengecek dan akan diberikan penanganan lanjutan,” kata Halwatiah.
Dikutip dari Tempo.co, Kementerian Kesehatan mencatat ada 94 orang meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue sepanjang 2020 ini. Jumlah itu tercatat sampai Kamis, 5 Maret 2020.
“Data tercatat 94 kematian dari total 14.716 kasus secara nasional,” kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Jumlah kematian terbanyak berada di Nusa Tenggara Timur, yaitu sebanyak 29 orang. Jumlah kasus demam berdarah dengue di sana pun tertinggi mencapai 1.300 kasus.
Reporter : Mulyadi Ma’ruf