GOWA, PIJARNEWS.COM—17 tahun kiprah Pondok Pesantren Hizbul Wathan Muhammadiyah (HW) telah mencetak ratusan kader dan mencerahkan pendidikan masyarakat desa. Ponpes HW didirikan pada tahun 2006 yang berlokasi di Dusun Kasimburang Desa Belapunranga Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Sulsel atau waktu tempuh sekitar satu jam dari kota Makassar.
Pesantren HW memiliki luas tanah sekitar tiga hektare ini didirikan oleh Alm.H.Abdul Qadir Sarro (HAQSAR). Ada beberapa bangunan di atas tanah tersebut, berupa masjid, ruang kelas, kantor, aula serta lapangan olahraga.
Pada awalnya, Pesantren HW dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Hizbul Wathan(YPI-HW) dari keluarga HAQSAR. HAQSAR merupakan tokoh Kokam, Pramuka dan Pandu HW Sulsel yang gigih pula berupaya menerapkan syariat Islam.
Sejak tahun 2017 ponpes HW ini diwakafkan ke Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Saat ini Direktur Ponpes HW dijabat oleh Drs.H. Bahrun Lira ,M.Si, dan sebelumnya Direktur dijabat oleh Drs.H.Mansyur Qadir,M.Ag. Pesantren mengelola pendidikan MTS dan SMA dengan jumlah 75 santri non Mukim (dari masyarakat desa sekitar).
Program mukim di pondok dimulai pada tahun 2022. “Alhamdulillah kini pesantren HW semakin berkembang dengan adanya beberapa fasilitas yang mendukung aktivitas santri yang berorientasipunya usaha, jadi pemimpin, hafal Alquran,” tutur Yasser Mansyur, PhD, dosen Psikologi Islam UNM sekaligus Pembina Ponpes HW Muhammadiyah kepada Pijarnews.com, Kamis (16/11/2023).
Dalam bidang kewirausahaan, lanjut Yasser, diprogram kegiatan Santripreneur dengan mengelola kebun pohon buah dan menanam sayur.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2022 diprogram santri mukim di pondok, santri kini berjumlah 30 orang. Di antara mereka terdapat santri memiliki prestasi, seperti: Tahfidz Qur’an Mutqin 10 juz, 5 juz, Tahfidz hadist Arba’in dan Hadist Qudsi. Selain itu berprestasi pula pada pidato bahasa,” katanya.
Dalam bidang leadership, santri telah memiliki kemampuan kepemimpinan dakwah. Pada bulan Ramadhan santri terlibat langsung dalam kegiatan Muballigh Hijrah (berdakwah dan memfasilitasi kegiatan di masyarakat.
Untuk membina pendidikan dan mengembangkan kualitas santri di pondok dibutuhkan bangunan asrama yang khusus. Karena keterbatasan ruangan, saat ini santri menempati aula, dapur, masjid dan rumah kayu.
Agenda pengembangan ke depan dan memasuki tahun ajaran baru 2024-2025 adalah menyediakan asrama yang baik bagi santri.
Saat ini telah dimulai tahapan pembangunan dengan pembuatan fondasi asrama dari dana swadaya masyarakat (wakaf).
Pembangunan asrama Tahfidz direncanakan sebanyak dua unit berlantai dua (untuk santriwan dan santriwati) dengan biaya Rp 800 juta.
Semoga dengan terwujud asrama tersebut dapat menjadi awal kehidupan santri di pondok semakin baik yang dapat memacu prestasi pendidikan formal dan kualitas keberagamaan santri di pesantren HW.
“Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan meridhai usaha kita dalam membangun tempat santri berjuang bersama Alquran. Terimakasih banyak atas segala dukungan yang diberikan,” tutup Yasser.
Bagi donatur yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan asrama Tahfidz Ponpes HW Muhammadiyah bisa menghubungi Yasser Mansyur di nomor kontak 081342673876 atau mengirim ke BSI dengan nomor rekening: 4258768590. (*)