BARRU, PIJARNEWS.COM — Kementrian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) sejak 2015 telah meluncurkan program asuransi pertanian. Namun di Barru, jumlah petani yang tercover asuransi itu masih sangat sedikit.
Informasi yang dihimpun PIJAR, baru sekira 253 hektare sawah yang ikut program Kementan itu. Sementara luas sawah di Barru ada 14.818 hektare. 253 hektare itu, dikelola 21 kelompok tani.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Akhmad Yani membenarkan, bahwa program asuransi Kementan itu minim peminat. Padahal dia mengklaim rajin terjun ke lapangan melakukan sosialisasi ke petani.
Namun, faktanya banyak petani belum berminat soal asuransi. Bahkan tiap tahun data peserta asuransi tidak pernah bertambah.
“Padahal asuransi ini sangat penting. Utamanya mengatasi kerugian petani saat gagal panen akibat banjir atau terserang hama,” jelasnya.
Cara daftar asuransi, lanjut dia, sebenarnya cukup mudah, tinggal melaporkan diri ke penyuluh atau membawa kartu identitas ke kantor. Untuk premi asuransi, cukup membayar Rp.36 ribu/hektare untuk sekali musim tanam. Sementara biaya ganti rugi yang akan diberikan sekira Rp.6 juta/ hektare.
Ahkmad berharap, semua petani di Barru mau mengasuransikan sawahnya. “Ini untuk kebaikan bersama,” tutupnya. (fdy/ris)