SAMARINDA, PIJARNEWS.COM–Untuk meningkatkan kualitas ratusan Guru madrasah baik negeri maupun swasta di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Rabu (17/2/2021).
Uji kompetensi tersebut diikuti 243 orang terdiri dari guru tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di lingkup Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda Bertempat di MAN 2 dan MTs Negeri Samarinda.
Ketua panitia pelaksana, H Saharuddin, M Pd mengungkapkan UKG dijadwalkan selama dua hari, 17 hingga 18 Februari 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kegiatan ini diikuti 243 orang dengan rincian, Guru RA sebanyak 4 Orang, MIN/MIS sebanyak 90 orang, Guru MTs.N/MTs.S sebanyak 65 orang, dan Guru MAN/MAS sebanyak 84 orang dan untuk kegiatan UKG yang kita laksanakan ini telah di jadwalkan selama 2 hari dari tanggal 17-18 Februari 2021, dan menggunakan beberapa sesi ruangan,” ungkapnya.
Saharuddin menyebut ada tiga tahapan test yang dijalani para guru-guru untuk UKG yakni dengan tes tulis berbasis komputer, Micro teaching, dan wawancara. Untuk tes tulis berbasis komputer peserta mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal dalam durasi waktu 100 menit.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda H. Mohlis, S.Ag, MM didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Hj. Rahmi Roihana dalam sambutannya pada acara pembukaan memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan UKG tersebut.
“Dengan kegiatan hari ini para guru baik di madrasah negeri maupun swasta dapat diuji seberapa jauh kemampuan para guru yang ada di bawah naungan Kantor Kemenag Kota Samarinda dalam hal mengajar serta metode apa yang dilakukan dan dengan UKG ini pula dapat terpetakan para guru yang mempunyai kemampuan,” ucapnya singkat.
UKG yang digagas Kepala Kantor Kemenag Kota Samarinda ini bukan program nasional, tapi guru-guru madrasah sangat antusias mengikuti kegiatan. Dan UKG ini adalah program yang secara nyata baik dan menjadi acuan bagi guru.
“Ini mengindikasikan bahwasanya UKG itu adalah salah satu cara atau salah satu program yang secara nyata baik dan guru guru dituntut benar-benar mempersiapkan diri dengan baik karena akan menjadi acuan bagi guru itu di madrasahnya masing-masing nantinya,” pungkas Mohlis.(rls/Sunarti).