PAREPARE, PIJARNEWS.COM--Di tengah kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kota Parepare membuat warga makin kesulitan mendapatkan gas elpiji tersebut untuk digunakan memasak sehari-hari.
Seperti yang dirasakan warga di Tonrangeng Dalam, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, kota Parepare. Ratusan warga memilih beralih menggunakan kayu bakar, Rabu, 1 Agustus 2018.
Kondisi ini dialami sudah sepekan terakhir.Ml Meskipun ada, mereka harus membeli dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp 25 ribu bahkan lebih. Ratusan warga yang bermukim di Kelurahan Limpue terpaksa beralih ke kayu bakar sebagai alternatif.
Kayu bakar yang mereka dapatkan berasal dari sisa pembuangan kayu bekas dari tukang kayu yang tidak jauh dari permukiman warga tersebut.
Berkat bantuan ketua Rukun Warga (RW) Tonrangeng Dalam, yang punya inisiatif membantu untuk mengkomunikasikan agar pemilik usaha mebel tidak menjual sisa-sisa limbah kayu dari hasil produksinya, agar diberikan kepada warga secara gratis untuk digunakan memasak sehari-hari.
Sappe, Ketua RW 1 Tonrangeng Kelurahan Lumpue kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare, yang diketahui aktif dalam aksi sosialnya. Kali ini dia membantu warganya sebagai bentuk keprihatinan atas kelangkaan gas elpji 3 kg.
“Saya merangkul beberapa tukang kayu, untuk sementara sisa limbah kayu tersebut tidak dijual dan diberikan kepada warga secara gratis untuk digunakan memasak di tengah kelangkaan gas elpiji 3 kg. Sepekan terkahir warga susah mendapatkan gas elpiji, ”kata Sappe. (*)
Reporter: Amir
Editor: Dian Muhtadiah Hamna