PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad mendorong kesadaran publik untuk tidak ikut dalam praktik politik uang atau sering disebut money politik jelang pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri kegiatan Media Gathering yang digelar oleh Bawaslu Kota Parepare, di Cafe and Resto Teras Empang, Jl. Andi Dewang No. 99, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Selasa (2/5/2023).
Saiful menjelaskan, politik uang dalam amanah undang-undang Bawaslu bertugas untuk mengawasi hal demikian. “Tapi kita sadari juga praktik atau modus politik uang ini semakin berkembang,” ungkapnya.
Menurutnya Politik uang di era sekarang tidak mesti harus dalam cash, tapi bisa mentransfer melalui aplikasi misalnya OVO, Dana, Link Aja dan seterusnya.
“Nah, bagaimana mengawasinya? tentu akan sulit bagi Bawaslu untuk memastikan bahwa itu tidak terjadi. Tetapi kita mendorong secara maksimal membangun kesadaran publik atau masyarakat, bahwa praktik politik uang itu merusak sendi-sendi negara dan demokrasi,” ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, dirinya menggunakan berbagai macam pendekatan untuk itu. “Pendekatan agama, budaya, normatif pasti untuk membangun kesadaran di masyarakat bahwa praktik politik uang ini justru merusak. Itu yang bisa kami maksimal saat ini bahwa jika ada laporan kita akan tindaki,” tegas Saiful.
Lebih lanjut, Saiful menambahkan, apabila praktik politik uang mengirim melalui aplikasi Dana, Link Aja, Ovo mekanisme untuk mengawasinya pasti akan sulit. “Tetapi kita akan kerjasama dengan pusat pelaporan analisis transaksi keuangan (PPATK) untuk memastikan ada aliran dana yang mencurigakan. Jadi kita mencoba itu terutama pada saat Minggu tenang. Sehingga kita mencoba kerjasama itu apakah ada aliran dana politik uang atau pencucian uang yang bisa kita minimalisasi untuk itu,” jelasnya.
“Tapi itu memang sulit untuk dipastikan, tetapi kita lakukan sekarang adalah membangun kesadaran publik,” tandasnya.
Reporter : Wahyuddin