GOWA, PIJARNEWS.COM — Innalillahi wa innailaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti segenap komunitas pecinta alam. Tata Rasyid (80), sang penjaga Gunung Bawakareng meninggal dunia pada hari Senin, dini hari sekira pukul 00.25 wita, (13/3).
Info meninggalnya sosok yang dikenal sangat dekat dengan para pecinta alam ini, dipastikan oleh para keluarganya, termasuk istrinya yang dihubungi via telepon.
“Saya baru telepon mama (istri Tata Rasyid, red). Iye meninggal betulan mi kodong Tata,” jelas Opha, salah seorang aktivis pencinta alam di Makassar.
Beberapa waktu lalu, Tata Rasyid memang sempat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Islam Faisal. Meski demikian, kondisinya yang membaik membuat pihak rumah sakit mengizinkannya untuk rawat jalan.
Menantu Tata Rasyid, Rian mengatakan, almarhum meninggal dunia lantaran sakit yang ia derita sejak lama. Tata Rasyid selama ini diketahui menderita penyakit gula kering. Ia bahkan baru saja menjalani operasi untuk penyedotan cairan di bagian dada.
Tata Rasyid saat ini disemayamkan di rumah duka di Malino, Kabupaten Gowa. Belum ada keterangan dari pihak keluarga mengenai kapan dan dimana Tata Rasyid akan dikebumikan.
Tata Rasyid adalah tokoh masyarakat di Lembanna. Desa yang terletak di kaki Gunung Bawakaraeng tersebut, merupakan jalur favorit para pendaki yang hendak melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng.
Tata Rasyid selama ini seringkali memberi bantuan termasuk mengantar serta menolong para pendaki yang mengalami masalah di Gunung Bawakaraeng. (ris)