MAMUJU, PIJARNEWS.COM-Upaya tim gabungan mulai dari Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju (BASARNAS Mamuju), Kodim 1402 Polman, Polres Polman, Pos TNI AL Polman, BPBD Polman, Tagana Dinsos Polman, PMI Unit Polman serta masyarakat setempat, membuahkan hasil, nelayan bernama Sangging (43), seorang nelayan warga Desa Laliko, Campalagian, kabupaten Polewali Mandar yang sebelumnya dinyatakan hilang akhirnya ditemukan, Minggu (20/12/2020).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju, Saidar Rahmanjaya mengatakan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan sesuai SOP yang ada, dengan memperluas area pencarian dan membagi tim yang terlibat di lapangan, serta mempertimbangkan kondisi cuaca.
“Pencarian dibagi menjadi 2 SRU dimana SRU 1 menggunakan Rubber Boat milik BASARNAS Mamuju dengan luas area pencarian 4 Nm dan Radial 165° arah selatan tenggara, sedangkan SRU 2 menggunakan Rubber Boat milik BPBD Kab. Polman dengan luas area 4 Nm dan radius 145°, metode ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, arus, ombak dan arah angin serta pertimbangan-pertimbangan teknis dalam pelaksanaan operasi SAR,” urai Saidar.
Pasca mendapat laporan, posko induk menurunkan 1 tim untuk melakukan pengecekan kebenaran terhadap laporan penemuan korban nelayan tersebut, apakah korban tersebut adalah Sangging 43 tahun yang dicari ataukah korban lain yang mengalami kecelakaan yang serupa.
“Tim SAR gabungan tiba di lokasi penemuan di Desa Amani, Kec. Matirosompe, Kab. Pinrang, Sulawesi Selatan pada pukul 9.45 Wita, langsung melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan korban dan mencocokan data-data korban, setelah dilakukan pencocokan data korban, diketahui korban yang ditemukan di Kab. Pinrang adalah benar Sangging, yang dilaporkan hilang sejak sabtu 19 Desember 2020 lalu,” ungkap Saidar Rahmanjaya.
Saidar berterima kasih kepada seluruh unsur SAR dan semua pihak yang terlibat dan membantu dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
“Ucapan terimakasih kepada semua unsur, ini sebuah sinergisitas yang harus selalu dijaga dan dikembangkan dalam setiap pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan di seluruh wilayah, karena salah satu sifat pelaksanaan Operasi SAR adalah bordeless (tanpa batas wilayah) sehingga tindak awal dalam operasi segera dapat terlaksana,” ungkap kepala Basarnas Mamuju.
Saidar juga bersyukur korban dapat di temukan dalam keadaan selamat dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga, “Sehingga Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) dinyatakan selesai dan di tutup pada pukul 13.00 Wita, dengan ucapan terima kasih kepada seluruh Unsur SAR yang terlibat,” Tutup Saidar.
Reporter: Nur Mubarak