PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Drs. Arifuddin Idris, M.P, Sekretaris Disdikbud Parepare H. Muhammad Makmur, S.Pd., MA, menghadiri pameran dan gelar karya di Lapangan Sekolah SMPN 2 Parepare, Sabtu, (24/9/2022).
Pemeran karya itu merupakan hasil dari proyek penguatan profil pelajar pancasila sebagai implementasi kurikulum merdeka.
Sebanyak 10 kelas mulai dari kelas VII. 1 hingga VII.10 memamerkan karya hasil dari pemanfaatan limbah atau sampah hingga bernilai ekonomis selama seminggu, terhitung Sabtu, 24 September hingga Jum’at 30 September 2022.
Damaris, orang tua siswa, mengatakan, tidak menyangka anaknya mampu membuat barang-barang layak jual apalagi terbuat dari sampah.
“Luar biasa, terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru SMPN 2 Parepare,” ucapnya kepada pihak sekolah.
Kepala UPTD SMPN 2 Parepare, Dra. Narsiah, M. Pd, menjelaskan, proyek pembuatan karya dari limbah dan sampah tersebut bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai dalam dimensi pelajar pancasila yang dibangun dengan 6 dimensi.
“Khusus tahapan ini, tiga dimensi diharapkan terbangun pada karakter siswa, yakni bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Berakhlak mulia, dan bergotong royong serta kreatif,” harapnya.
Lebih lanjut, Narsiah, mengatakan, dimensi bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa terbangun ketika siswa memanfaatkan dan mensyukuri segala hal yang diciptakan Tuhan di muka bumi ini, termasuk mensyukuri kehadiran sampah sebagai bagian dari kehidupan yang harus dimanfaatkan secara bijak.
Ia menambahkan, dimensi gotong royong terbentuk saat pembuatan karya. “Mereka bekerjasama dan berkolaborasi untuk menghasilkan karya inovatif, dan kreatif mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, bernilai ekonomis dan berguna,” tuturnya.
Sekretaris Disdikbud Parepare, HM Makmur, mengapresiasi hasil karya para siswa.
“Alhamdulillah, sangat luar biasa karya anak-anak kita di SMPN 2 Parepare, inovatif dan kreatif,” ucapnya.
Ia mengaku sangat salut, karena hampir semua bahannya terbuat dari sampah hasil daur ulang.
“Selama ini kita kerap menciptakan sampah tanpa memikirkan bagaimana menciptakan karya inovatif dari sampah ini. Alhamdulillah itu yang telah dilakukan siswa kita, mereka sudah memahami bahwa sampah juga bermanfaat dan bernilai ekonomis,” ujar pria yang akrab disapa Makmur tersebut.
Reporter : Wahyu