PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Jelang Pemilu tahun 2024 pertanggal 1-14 Mei tahun 2023 tahapan Pemilu oleh KPU telah memasuki tahapan pengajuan bakal calon anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) baik daerah maupun pusat oleh partai politik peserta pemilu.
Sementara untuk tahapan pengajuan atau pencalonan presiden dan wakil presiden baru akan dilaksanakan pada 19 Oktober – 25 November 2023. Namun sejumlah figur capres maupun cawapres muncul dan digadang-gadang akan bertarung di pemilu.
Khusus untuk capres saat ini ada 3 nama menurut beberapa lembaga survei saling bersaing memperebutkan kursi RI I, ketiga nama tersebut yakni Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh partai NasDem, Ganjar Pranowo yang diusung partai PDI-P dan satu nama lainnya meski belum resmi dideklarasikan namun telah mengaku siap bertarung di pemilu yakni Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto.
Melihat ketiga nama di atas tentunya masyarakat, terlebih bagi mahasiswa memiliki pandangan dan perspektif dalam menilai ketiga figur tersebut.
Pijarnews.com kemudian mewawancarai sejumlah mahasiswa atau Ketua BEM/presiden mahasiswa (Presma) dibeberapa kampus yang ada di Kota Parepare, meminta tanggapan dan pandangan dari 3 nama tersebut.
Presma Institut Teknologi BJ. Habibie (ITH) Muh Anugrah memberikan tanggapannya untuk ketiga nama capres diatas. Pertama untuk Ganjar, Anugrah mengatakan Ganjar merupakan sosok yang tegas dan memiliki popularitas yang banyak dibanding capres lainnya.
“Ganjar memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, prinsip dan ideologi kebangsaannya sangat kuat, pengalaman legislatif dan eksekutifnya lengkap serta pengetahuan dan wawasannya sangat baik,” puji Anugrah, Kamis (4/5/2023).
Kedua Anies Baswedan, Anugrah mengatakan, Anies merupakan sosok cerdas, sudah terbukti 5 tahun memimpin DKI Jakarta sebagai Gubernur. Harus diakui pembangunan di Jakarta sangat banyak dan terintegrasi. “Tidak hanya itu Pak Anies juga memperhatikan dan menyikapi problem warga kecil, tapi problemnya satu, apakah Anies punya nyali hantam para pejabat koruptor dan oligarki politik?,” tanya dia.
Ketiga Prabowo, Anugrah mengatakan, Ketua Umum Gerindra itu mempunyai wawasan kebangsaan yang luas. “Pak Prabowo memiliki pengalaman militer dan pemerintahan yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia ke depannya. Pak Prabowo juga negarawan sejati tak punya dendam dengan lawan politik,” kata Anugrah.
Lebih lanjut, Anugrah mengatakan, dirinya sebagai salah satu gen Z yang melek digital, mengatakan cukup rekam digital yang membuktikan mana bertabur prestasi tanpa emosi, mana anti korupsi dan melawan oligarki, mana yang memiliki inovasi tanpa kontroversi, mana yang dicap intoleransi tapi ternyata toleransi. Semua bisa dilihat dari rekam jejak digital dan prestasi.
Sementara, Presma Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada (IAS) Saldi merangkum tanggapannya untuk ketiga capres, dia mengatakan, Undang-Undang Nomor 30/1999 tentang hak asasi manusia (HAM) mengatur mengenai hak memilih seperti yang tercantum dalam pasal 43 yang menyatakan, setiap warga negara mendapatkan hak dipilih dan memilih dalam pemilu berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Kita mengetahui bahwasanya negara banyak dilanda problematika dengan kecenderungan masyarakat Indonesia telah minim kepercayaan terhadap pemimpin. Semoga pemilu 2024 nanti masyarakat dan seluruh elemen berpartisipasi menciptakan pemilu kondusif demi memilih pemimpin memajukan bangsa,” kata Saldi.
“Semoga presiden terpilih mengembalikan kepercayaan serta integritas kita sebagai NKRI yang merangkul segala masyarakat yang berbeda di RI,” pesan Saldi untuk ketiga capres.
Sementara itu, Asrianto Presma Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar) juga berpandangan untuk ketiga capres. Pertama untuk Anies Baswedan, Asrianto mengatakan, Anies saat ini menjadi salah satu nama yang patut diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional.
Ia mengatakan, Anies kerap masuk dalam jajaran tiga besar nama bakal capres Pilpres 2024 dari berbagai lembaga survei.
Asrianto meniai, figur kelahiran Kuningan, Jabar 7 Mei 1969 itu memiliki jejak politik yang baik.
Untuk Prabowo, dia mengatakan, memiliki pengalaman dunia politik yang tidak diragukan lagi.
Sementara untuk Ganjar, Asrianto mengatakan, Ganjar dikenal memiliki sikap merakyat, tidak menutup kemungkinan dia menjadi salah satu tokoh yang mampu memimpin RI.
Merangkum 3 tokoh nasional di atas, Asrianto mengatakan, tidak bisa menyimpulkan mana yang paling layak karena ketiganya bisa dikatakan sudah memenuhi standar kepemimpinan untuk Indonesia.
“Kita punya cara pandang yang berbeda dan untuk memilih salah satu dari ketiga tokoh di atas itu sulit,” tutup Asrianto. (*)
Reporter : Wahyuddin