PAREPARE, PIJARNEWS.COM — sejumlah agen dan relawan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) gencar melakukan sosialisasi mengajak warga menjadi pemilih cerdas untuk Indonesia lebih baik jelang pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 yang diselenggarakan di 171 daerah di Indonesia pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
Koordinator SPAK Indonesia Timur, Ema Husain mengatakan, untuk tahun 2018 ini, ada 171 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada yang terdiri dari 17 Provinsi, 39 Kota, dan 115 Kabupaten. “Untuk itu, melalui gerakan ini kami berharap agar warga mempelajari ‘track record’ atau sepak terjang para kandidat kepala daerah. Sebab menurutnya perilaku masa lalu biasanya akan berulang di masa depan. Oleh karena itu SPAK berharap warga tidak memilih calon yang pernah terindikasi korupsi atau kerap berperilaku korupsi serta melakukan praktik menyimpang seperti ‘money politic’ atau politik uang.
“Gerakan ini diselenggarakan di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menghasilkan pemimpin daerah berkualitas terutama pemimpin daerah yang bebas dari perilaku koruptif,” katanya, saat ditemui di Warkop Sweetness 588 Parepare, Rabu, 20 Juni 2018.
Berdasarkan hasil temuan SPAK di Sulsel, Parepare termasuk wilayah yang rawan dengan praktik politik uang, bahkan masuk urutan pertama.
“Jadi selama ini para agen dan relawan SPAK itu terjun langsung di tengah-tengah masyarakat untuk memantau serta mencari informasi terkait hal tersebut, ini juga kami amati dari pemberitaan media massa,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau kepada warga terutama perempuan agar jangan takut membuat pilihan yang benar, karena suara perempuan juga sangat berharga.
“Kami berharap perempuan jangan berpikir apalah arti suara saya atau apalah arti satu suara, sebab satu suara penting untuk daerah kita dan Indonesia 5 tahun ke depan,” harapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh agen SPAK Parepare, Andi Nhila Ridha, menurutnya, dalam kegiatan sosialisasi ini diharapkan nantinya warga atau wajib pilih paham seperti apa kriteria calon pemimpin yang layak untuk mereka pilih untuk menjadi kepala daerah berkualitas dan berintegritas terutama pemimpin daerah yang bebas dari perilaku koruptif. (*)
Reporter : Abdillah
Editor: Dian Muhtadiah Hamna