BONE, PIJARNEWS.COM — Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo menegaskan segera menertibkan sekolah-sekolah yang kelebihan siswa. Ia tidak ingin sekolah tidak patuh soal kepatutan jumlah siswa per rombel (rombongan belajar).
Penegasan itu dua kali disampaikan None, sapaan akrab Irman, saat memberikan pengarahan dan sosialisasi di hadapan guru, pengawas sekolah, dan kepala sekolah SMA/SMK/SLB yaitu di Kabupaten Soppeng, Kamis (9 Maret 2017) dan di Kabupaten Bone, Jumat (10 Maret 2017).
Dalam road show ke wilayah Bone Soppeng Wajo (Bosowa) dan sebelumnya di kawasan Ajattappareng serta di Kota Makassar, None (sapaan akrab Irman) kerap menemukan ruang kelas pada sekolah negeri ‘unggulan’ diisi siswa dalam jumlah melebihi standar yakni 32 orang (peraturan menteri).
“Saya pernah masuk di beberapa kelas yang saya kunjungi dan menemukan siswanya sampai 50 orang. Ini tidak benar. Bagaimana mungkin bisa efektif pembelajaran kalau atmosfernya seperti itu,” ungkap None.
Selain untuk memastikan sekolah-sekolah telah siap untuk menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), dalam setiap kunjungannya None juga memantau langsung sarana prasarana sekolah dan memotivasi para guru dan siswa untuk senantiasa meningkatkan motivasi belajar.
Setelah menyelesaikan road show di wilayah Bosowa, Jumat pagi, None melanjutkan hari ketiga ke Kabupaten Sinjai dan menyisir wilayah selatan-selatan (Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto). (rls/ris)