PIJARNEWS.COM — Jika saya ditanya, apa tugas utama jurnalis? Maka petuah Finley Peter Dunne akan jadi jawaban yang pas bagi saya. “to comfort the afflicted, and afflict the comfortable.”
Dunne ingin pekerja media memberi rasa nyaman bagi (baca; menyenangkan) orang yang kesusahan, dan menyusahkan orang yang hidup nyaman. Frasa kedua saya tafsirkan, hidup nyaman dari hasil menindas orang susah.
Pijarnews sedang melakoni tugas ini dengan baik. Terkadang, warga lebih memilih mengadu ke redaksi Kelapa Gading ketimbang ke otoritas berwenang. Redaksi sering kedatangan tamu, atau lewat telepon dan pesan medsos.
Jika sudah melengkapi data dan memastikan tidak ada kode etik yang dilanggar, maka Pijar tak pernah setengah-setengah menerbitkan berita dan menuntaskannya.
Sampai-sampai tagline ‘cerdas mencerahkan’ kerap dipelesetkan menjadi ‘keras mencemaskan’.
Saya banyak tahu seluk beluk media yang sering menembus top 20 Alexa Rank ini. Sebab, nama saya pernah terselip di box redaksinya selama hampir 2 tahun. Berjejer di antara nama-nama jurnalis senior kebanggaan saya.
Di sini saya belajar sangat banyak. Bukan hanya tentang jurnalistik, tetapi juga tentang integritas yang wajib dimiliki siapapun yang menenteng id card berlogo biru merah itu.
Kini dari luar saya mengamati, Pijar masih berpijar dan terus berkomitmen pada haluan itu. Jika mampir di redaksi barunya, nasihat-nasihat dari kak Alfiansyah Anwar tentang keteguhan dan kejujuran jurnalis menjadi tema diskusi yang wajib disantap.
Baru-baru ini saya dengar, Pijar menolak tawaran kontrak dari salah satu Pemda lantaran ada klausul yang tidak sesuai prinsip integritas ala Pijar. Keteguhan itu terbalas dengan gol-nya kerjasama bernilai puluhan juta dari Google News Initiative. Keren ya.
Mendengar semua itu, saya bangga. Selamat ulang tahun yang ke-5. Teruslah berpijar. (*)
* Penulis adalah mantan redaktur Pijarnews.com, Pengelola Media Siber TEGAS.ID dan Pengajar.
Sumber: Fb penulis