PAREPARE,PIJARNEWS.COM — Warga di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Kelangkaan gas bersubsidi tersebut, telah berlangsung sebulan terakhir. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga beralih menggunakan kayu bakar.
Dalam sebulan terakhir warga di Kota Parepare kesulitan memperoleh gas elpiji ukuran 3 kg. Kondisi ini praktis membuat warga resah, atas kelangkaan gas bersubsidi, yang selama ini menjadi satu-satunya bahan bakar untuk memasak di rumah.
Kendati pun ada, itu dalam jumlah yang terbatas dan di tingkat pengecer mengalami kenaikan, dari harga normal Rp. 15 ribu, menjadi Rp. 20 ribu per tabungnya.
Menurut salah seorang warga parepare, Alwi, untuk memperoleh satu tabung elpiji ukuran 3 kg, dirinya rela mencari ke tempat penjulan yang jaraknya lebih jauh, itu pun harus menunggu tiga hingga empat hari.
Dampak dari kelangkaan gas elpiji 3 kg ini menbuat sejumlah warga terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-sehari, ibu Jumiati misalnya, untuk memenuhi kebutuhan memasak di rumah, ia beserta warga lainnya harus mencari kayu limbah untuk yang akan digunakan sebagai bahan bakar alternative.
Warga berharap, kelangkaan gas elpiji 3 kg ini, tidak berlarut-larut terjadi, pasalnya, warga yang khusunya berpeghasilan rendah, sangat kesulitan, apalagi ditambah dengan naiknya harga kebutuhan pokok lainnya jelang lebaran idul adha. (*)
Kameramen/ Writer : Abdillah.MS
Dubber : Abdillah.MS
Editor : Tama Kurniawan