PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Wali Kota Parepare, H.M Taufan Pawe menggagas pembangunan jembatan kembar dan jalan dengan lebar 7 meter. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan pasca beroperasi Kereta Api (KA) Parepare-Makassar nantinya.
Pekerjaan jalan dan jembatan tersebut, dapat mengurangi persoalan mobilitas barang jasa yang melintas di kota kelahiran Presiden RI ke-3 BJ Habibie itu.
“Dengan adanya akses jalan dan jembatan yang baru tersebut, maka persoalan mobilitas orang, barang dan jasa di Kota Parepare dan antar kota yang melewati Kota Parepare dapat terselesaikan,” ungkap wali Kota Parepare dua periode itu, Kamis 24 Febuari 2022.
Apalagi, kata Taufan Pawe pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII Makassar, pun mengakui kondisi jembatan yang tak lagi ideal, walaupun Jembatan Sumpang Minangae, menjadi akses penting ke provinsi lain di Sulawesi.
Belum lagi kondisi eksisting jalur perlintasan utama di Kota Parepare tersebut sudah sangat tidak memadai dalam mendukung arus dan volume kendaraan saat ini.
Sehingga sering menimbulkan kemacetan dan berdampak pada ketidaknyamanan pengguna infrastruktur jalan dan jembatan pada umumnya, serta dengan kondisi ini bahkan dapat mengganggu aktivitas perekonomian Sulsel.
“Dengan selesainya jalan ini diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan yang melintasi Jembatan Sumpang Minangae,” tutur Ketua MKGR Sulsel itu.
Menurut Taufan Pawe, untuk menghubungkan Jalan Suaka Alam Lestari dengan Jendral M. Yusuf atau jalan lingkar Kota Parepare dibutuhkan Jembatan Kembar.
“Dibutuhkan jembatan (Kembar) dengan kebutuhan Panjang Jembatan sebesar 145 meter (95 meter bentang jembatan, pembangunan jalan 50 meter) dengan lebar jembatan sebesar 11 meter,” tutupnya. (Adv)