PAREPARE,PIJARNEWS.COM — Pengurus yayasan perguruan Amsir Parepare, Sulawesi Selatan, menyesalkan penolakan permohonan penempatan mahasiswa yang akan melakukan Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP).
Pengurus yayasan perguruan Amsir, Bahtiar Tijjang mengatakan, sejatinya KKLP ini harusnya berjalan sesuai dengan jadwal dan kalender akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amsir Parepare, namun salah seorang oknum pejabat di salah satu dinas di Kota Parepare, meminta membatalkannya. Alasannya, tahapan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Parepare sedang berlangsung.
“Kami sangat menyesalkan sikap yang dilakukan oleh oknum pejabat ASN di salah satu kantor dinas di Kota Parepare. Kami saat ini akan melakukan kegiatan KKLP, tapi kami dicurigai tidak sesuai dengan kalender akademik, dan diminta untuk tidak melakukan kegiatan tersebut. Alasannya, karena memasuki suasana Pilkada. Apa hubungannya Pilkada dengan KKLP, ini kan sangat merugikan institusi kami,” sesal Bahtiar, saat ditemui Pijar di ruang kerjanya, Sabtu (3/3/2018).
Selain itu lanjut Bahtiar, seluruh panitia KKLP dipanggil menghadiri rapat di kantor Kesbang Parepare, yang turut dihadiri oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare, dan Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Parepare, guna membicarakan rencana pelaksanaan KKLP STIE Amsir tersbut.
“Kami diminta untuk memperlihatkan kalender akademik, alasannya perintah atasan. Padahal waktu pemerintahan sebelum-sebelumnya, tidak ada juga hal yang seperti ini, cuman karena bertepatan dengan kalender akademik kami,” tegasnya.
Meski demikian kata Bahtiar, sebanyak 171 mahasiswa tetap dilepas untuk melaksanakan kegiatan KKLP di empat wilayah kecamatan di Kota Parepare. (amr/abd)