Awalnya, kata dia, ada 12 hal baru di TPS, namun kemudian dikembangkan menjadi 15 hal baru, itu dilakukan untuk meningkatkan standar protokol kesehatan.
“Misalnya jumlah pemilih maksimal 500 orang, dan difasilitasi sarung tangan sekali pakai, tidak boleh berkerumun dan kedatangannya diatur. Misalnya saya besok akan mencoblos sekitar jam 9 sampai jam 11. Jadi KPPS saya sudah terima “C” pemberitahuan. Sebelumnya orang berkumpul itu dari pagi sampai selesai, tapi kan sekarang tidak. Itu tujuannya supaya ada pembatas, atau jaga jarak,” papar Adi.
Sehingga, Adi mengimbau masyarakat agar tidak takut ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya.
“Kita bisa bandingkan di tempat lain biasanya lebih lama, kalau di TPS itu kemungkinan sekitar 5 menit paling lama, karena rata-rata dalam setiap simulasi, tiap pemilih itu menghabiskan sekira 5 menit. Selain itu Satgas Covid-19 juga memantau,” tutup Adi Arwan Alimin. (*)
Citizen Jurnalis: Nur Mubarak