MAMUJU, PIJARNEWS.COM — Polresta Mamuju, Sulawesi Barat berhasil Meringkus 9 orang tersangka Pelaku pengeboman Ikan di Wilayah Hukum Mamuju.
Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Robertus Roejito mengatakan, Berdasarkan hasil pemeriksaan para pelaku WW, HK, AR, Irvan, Kelvin, RS, RSD, Lamil, dan Herdi diduga telah melakukan aksinya lebih dari 1 tahun.
“Ancaman hukuman yang kita kenakan itu penjara seumur hidup atau hukuman setinggi-tingginya 20 tahun karena itu masuk undang-undang darurat,” ucap AKP Robertus Roejito, saat Press rilis di Mapolresta Mamuju, Kamis (29/4/2021).
Selain meringkus terduga pelaku, juga berhasil diamankan barang bukti, bom ikan dan kapal yang saat ini berada di pelabuhan.
“Terkait Bahan peladak ini, sebenarnya di jual bebas, karena bahannya sudah dicampur semua, kalau dulu namanya pupuk matahari, kalau sekarang pupuk cantik dan dijual bebas, tapi karena diramu akhirnya menjadi sebuah bahan peledak,” ungkapnya.
“Bahan peledak sendiri didapatkan dengan cara membelinya secara online, untuk pupuk ini asalnya dari luar negeri,” sambungnya.
Sementara itu, Wakapolresta Mamuju, AKPBP Arianto, penangkapan terduga pelaku berawal dari kegiatan patroli rutin wilayah perairan, oleh Polairud Polresta Mamuju.
“Kemudian, Selasa pada 09 Maret 2021 sekitar pukul 13.00, dicurigai adanya kapal nelayan, yang diduda melakukan pelanggaran hukum di wilayah hukum Polresta Mamuju, sehingga pada hari tersebut langsung dilakukan upaya penegakan hukum yang dirangkaikan dengam penyelidikan,” terang AKPB Arianto.
Status kasus tindak pidana perikanan yang melibatkan 9 orang tersangka tersebut, kini dalam proses penyidikan oleh penyidik, berkasnya sudah dinyatakan lengkap dan P21.
“Pasal yang dikenakan adalah pasal 14 ayat 1 junto pasal 8 ayat 1 undang-undang 31 tahun 204, tentang tindak pidana perikanan,” terangnya.
“Jadi di posisi perairan Balak-balakang, di posisi 02 derajat 14 menit, 46,7 detik, Lintang Selatan dan 117 derajat 8 menit 41 poin 6, bujur timur, kita laksanakan pemeriksaan pada jam 14.00 Wita, kita membuntuti ada 2 kapal, yang melakukan pencairan Ikan denagn menggunakan bahan peledak,” ungkap kasat Polairud Polresta Mamuju, AKP Burhanuddin menambahkan.
Reporter: Nur Mubarak