PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Sebanyak 13 pompa sumur dalam yang digagas oleh Wali Kota Parepare Taufan Pawe kini dioperasikan Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare. Itu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau.
Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Andi Firdaus Djollong mengatakan, 13 pompa sumur dalam diaktifkan guna mengoptimalkan suplai sumber air baku permukaan Salo Karajae.
“Kita aktifkan 13 pompa sumur dalam, sebagai antisipasi suplai air Karajae selama musim kemarau,” ucap AFJ akronim Andi Firdaus Djollong, Jumat (19/5/2023).
Selain itu, pihak PAM Tirta Karajae menyiapkan sistem interkoneksi yang dapat mengatur suplai air dari pompa sumur dalam ketika debit air Salo Karajae menurun.
“Sementara kita coba buat sistem interkoneksi, apabila debit air Karajae turun nantinya. Secara otomatis disuplai sumur dalam terdekat,” katanya.
Manager Teknik dan Operasional PAM Tirta Karajae Muh Rapi menjelaskan, saat ini jumlah produksi sumber air permukaan Salo Karajae masih normal di angka 180 liter per detiknya.
“Produksi air Salo Karajae masih stabil dan mencukupi, walaupun ada sedikit kendala teknis di lokasi dampak banjir,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rapi menjelaskan, secara teknis, 13 pompa sumur dalam yang aktif, dua di antaranya yakni sumur dalam Laupe dan Lanyer masih menggunakan tekanan pompa level rendah serta berstatus stand by.
“Distribusi air menjelang kemarau masih relatif stabil, bahkan 2 pompa sumur dalam yakni Laupe dan Lanyer berstatus standby,” katanya.
Rapi menambahkan, selesainya perbaikan instalasi Imtek 5 dan aktifmya pompa sumur dalam P14 Bambu Runcing dapat mengoptimalkan distribusi air di titik tertentu dalam keadaan puncak kemarau.
“Imtek 5 itu berfungsi sebagai interkoneksi wilayah Perumnas dan sekitarnya, sementara P14 penyuplai stabilitas IPA1 meliputi Jendral Sudirman dan sekitarnya termasuk Minrulange, tutup Rapi. (*)
Reporter : Wahyuddin