PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Lembaga Pendidikan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Andalusia menggelar kegiatan Andalusia Culture Day, sebuah kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun yang merupakan salah satu program kegiatan ekstrakurikuler SIT Andalusia Parepare.
Dalam Andalusia Culture Day itu ditampilkan berbagai macam pentas seni budaya lokal yang bertujuan agar anak-anak didik sejak dini dibiasakan untuk menunjukkan ekspresi diri, berani tampil dengan berbagai macam tampilan.
Kegiatan yang dibuka pada Selasa (31/10/2023) di gedung Islamic Center, Jln.H. Agus Salim itu dihadiri oleh Sub. Koordinator Kebudayaan dan Kesenian kota parepare Amirullah, Ketua Komite SIT Andalusia Bahtiar Abu bakar/Kepala SDIT Andalusia Hardiana, Direktur/Ketua Yayasan SIT Andalusia H. Rahman Saleh, beserta jajaran guru SD dan RA Andalusia, para murid/santri dan orang tua siswa.
Sub. Koordinator Kebudayaan dan Kesenian Amirullah dalam sambutannya menyampaikan beberapa strategi agar budaya tetap terjaga.
“Strategi yang harus kita lakukan dalam kemajuan kebudayaan itu yang pertama adalah perlindungan, kenapa? Karena budaya kita saat ini tidak aman bahkan budaya kita ini sudah ada yang telah di akui oleh negara lain,” ujarnya.
Karena itu budaya, khususnya budaya lokal yang ada bisa terlindungi dengan banyak melakukan kegiatan seperti yang dilakukan SIT Andalusia tersebut.
“Kedua pengembangan dengan melakukan apresiasi seni yang seperti kita lakukan sekarang ini, setidaknya ada inovasi dan kreativitas kita selaku pendidik kepada anak-anak kita, karena ini adalah ruang/wadah untuk menyalurkan minat bakat anak kita sehingga bisa tersalurkan dengan baik,” katanya dalam kegiatan yang mengusung tema merawat kearifan lokal & seni budaya bangsa dalam rangka mewujudkan generasi berakhlak mulia itu.
” Strategi selanjutnya adalah pembinaan, bagaimana adik-adik kita ini kalau sudah memiliki bakat ya di bina tentunya, ada wadah pembinaannya, oleh karena itu saya meminta kepada ketua yayasan SIT andalusia supaya bisa membuat sanggar seni supaya nantinya bisa daftarkan ke dinas kebudayaan,” harapnya.
Direktur Andalusia H. Abd Rahman Saleh berharap melalui Culture Day dengan berbagai tampilan tersebut dapat menjadi wadah silaturahmi yang terjalin antara anak, orang tua dan para guru.
“Niatnya untuk memupuk rasa persaudaraan di antara mereka, minimal juga bisa meminimalisir bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak karena sekolah ini punya platform ramah anak,” kata Rahman Saleh.
Melalui kegiatan ini lanjutnya diharapkan dapat terbina rasa keakraban dan persaudaraan satu sama lain, agar siswa-siswi memiliki kepercayaan diri, punya keyakinan sejak awal bahwa mereka mampu berbuat dan bisa berkarya untuk bangsa dan ummat.
“Selalu menanamkan kepada anak didik bahwa membully saudara sama halnya mereka membully diri sendiri, membully orang tua teman sama halnya membully orang tuanya sendiri,” ujarnya.
Melalui pembinaan dan pelajaran agama di sekolah selalu ditanamkan kepada peserta didik bahwa kegiatan membully teman itu haram hukumnya dan akan di minta pertanggung jawaban di akhirat nanti dan dosanya lebih besar.
“Akhirnya mereka paham sehingga ada sedikit masalah mereka selalu menyelesaikan tanpa membully,” ujar mantan anggota DPRD Parepare itu.
“Itulah strategi kita dan salah satu tagline kita bahwa sekolah ini bersahabat yaitu Cerdas, Religius, Bersahabat maknanya bahwa kita semua satu keluarga besar Andalusia. Nilai-nilai agama dan akhlak itulah yang menjadi perekat persaudaraan di antara mereka,” tuturnya.
Rosmayarni, orang tua murid kelas 5 dan 3 itu bersyukur dengan adanya kegiatan culture day ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan anak-anak khususnya mengenai lagu-lagu dari berbagai daerah, yang tidak hanya lagu bugis, namun juga lagu lain salah satunya lagu dari sabang sampai merauke.
“Mereka sudah tahu dan bukan hanya lagunya saja namun juga tariannya, mengenai kostum dan penampilan anak-anak ada wali kelasnya yang sudah mempersiapkan dari jauh hari,” ucapnya.
Reporter : Sonia & Nurfahildha (Mahasiswa PPL IAIN PAREPARE)