PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Malam itu, Kamis (9/01/2025), suasana Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, mendadak heboh. Seekor ular piton sepanjang 4 meter terlihat meliuk-liuk di atas pohon setinggi 10 meter di sekitar Taman Patung Pemuda. Tak jauh dari lokasi itu, warga Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 3, depan SMK Negeri 2 Parepare juga dibuat geger dengan kemunculan ular piton lain dengan ukuran yang sama. Dua penemuan tersebut segera dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Parepare.
Tim Rescue Damkar Parepare langsung merespons laporan warga dengan sigap. Saat tiba di lokasi pertama di Taman Patung Pemuda, petugas disambut tantangan besar. Ular raksasa itu bersembunyi di atas pohon, membuat evakuasi memerlukan kehati-hatian tinggi. Dengan peralatan lengkap dan koordinasi yang matang, petugas akhirnya berhasil menurunkan ular tersebut setelah hampir satu jam.
Sementara itu, di lokasi kedua, ular piton yang ditemukan di Jalan Jenderal Ahmad Yani berhasil dievakuasi dengan teknik yang lebih cepat. Meskipun berada di lokasi yang lebih mudah diakses, petugas tetap waspada mengingat ukuran ular yang besar dan kekuatannya yang tidak bisa dianggap enteng.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Damkar Parepare, Frans, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan operasi malam itu. “Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar. Meski ada sedikit kesulitan di lokasi pertama karena ketinggian pohon yang mencapai 10 meter, tim tetap berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
Setelah berhasil dievakuasi, kedua ular piton tersebut dibawa ke Markas Damkar Parepare. Frans menjelaskan, ular-ular ini akan dilepasliarkan kembali ke habitat alami yang jauh dari pemukiman warga. Itu dilakukan, kata Frans, untuk menghindari potensi bahaya bagi masyarakat. “Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen menjaga keseimbangan ekosistem tanpa mengancam keselamatan manusia,” katanya.
Warga yang menyaksikan aksi dramatis ini memberikan apresiasi tinggi kepada Tim Rescue Damkar. “Kami sangat berterima kasih atas respons cepat mereka. Kalau tidak, siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan ular sebesar itu di sekitar kami,” ujar salah seorang warga di Kelurahan Cappa Galung.
Bagi petugas Damkar Parepare, kejadian ini bukanlah pengalaman pertama menghadapi satwa liar. Frans menambahkan bahwa pihaknya sering menerima laporan serupa dan telah dilatih untuk menangani situasi semacam ini dengan profesional.
Salah seorang warga, Amri (42) mengatakan, momen evakuasi dua ular piton ini menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan tetap aman dari satwa liar. “Kita sebagai warga harus segera melaporkan ke petugas damkar bila ada satwa liar yang masuk ke pemukiman,” ujar Amri.
Penanganan dua ular piton malam itu, lanjut Amri, menjadi bukti bahwa kolaborasi cepat antara warga dan Tim Damkar mampu menyelesaikan tantangan. “Evakuasi ini sekaligus menunjukkan profesionalisme dan dedikasi Tim Damkar Parepare dalam melindungi masyarakat,” tutup Amri. (rls/alf)