JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Lembaga survei dan konsultan politik Jaringan Suara Indonesia (JSI) kembali mencatatkan kemenangan di pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
Kali ini, perusahaan yang bermarkas di Jakarta itu, berhasil mengantarkan jagoannya memenangkan pertarungan di Pilkada berdasar Real Count KPU.
Diantaranya, adalah Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmaja di Bekasi, H.Tafdil-Johan Salim di Bombana, Samsu Umar Abd Samiun- La Bakry di Buton, serta Wahidin Halim-Andika di Pilgub Banten.
Selain mencatatkan kemenangan tahun ini, JSI yang selama delapan tahun terakhir merajai kemenangan di 50an pilkada, juga hasil risetnya dijadikan rujukan dan pembanding di sejumlah pilkada.
Seperti di Pilgub DKI Jakarta, Pilgub Aceh, Pilgub Bangka Belitung, Pilgub Sulbar, Pilkada Kendari, Pilkada Kolaka Utara, Pilkada Takalar, Pilkada di Maluku, serta daerah lainnya yang menggelar pilkada serentak.
Direktur Strategi Pemenangan JSI, Andi Irfan Jaya mengatakan, pencapaian lembaganya tidak lepas dari program pendampingan yang dijalankan di setiap daerah dalam mendongkrak keterpilihan kliennya.
“Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas dari kemampuan JSI beradaptasi dengan fenomena sosial yang terjadi di setiap daerah yang kita dampingi,” urai Irfan dalam rilis yang diterima PIJAR, Senin 20 Februari.
Irfan menambahkan, JSI selalu berusaha beradaptasi dengan berbagai aturan pilkada, serta karakteristik di setiap daerah untuk disinergikan dengan program pendampingan.
“Bukan keukeh mempertahankan teori atau pengalaman masa lalu yang tidak lagi competible di masa sekarang,” tambah Irfan.
Sejak JSI didirikan tahun 2008, perusahaan yang bergerak di pendampingan pemenangan dan jasa riset, sebelumnya sudah mencatatkan kemenangan di berbagai daerah.
Seperti di Pilgub Sulsel, Pilgub Jawa Tengah, Pilgub Papua, Pilgub Sultra, Pilgub Sulbar 2012, Pilgub Banten 2012, di Pulau Sumatera, serta sejumlah kabupaten/kota di Indonesia.
Di Pilkada 2015, JSI bahkan menorehkan di atas 80% kemenangan dari puluhan kandidat yang didampingi saat itu. Angka tersebut tergolong tinggi bila dibandingkan dengan pencapaian lembaga konsultan lainnya. (rls/ris)