Siswa dan Mahasiswa Antusias Mengikuti Sosialisasi HIV/AIDS dalam Rangka Kegiatan Hari AIDS Sedunia
PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin meningkat dalam tiga dekade terakhir sehingga menjadi sebuah epidemi terburuk di abad ke-20 ini.
Infeksi HIV bisa menyebabkan sindrom yang disebut Aquierd Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penyakit ini bisa memberikan dampak yang besar, baik terhadap individu itu sendiri, kultur,
demografi, ekonomi, bahkan sampai politik.
Cita-cita mencapai tiga zero pada tahun 2030 tidak dapat tercapai tanpa dukungan lintas program, lintas serta masyarakat.
Kesuksesan dapat terwujud dengan
didukung akses layanan kesehatan
berkualitas tinggi, upaya pencegahan,
pendampingan dan dukungan.
Dalam Rangka Hari AIDS Sedunia, siswa di Pondok Pesantren Al-Badar DDI Parepare menggelar Sosialisasi HIV-AIDS belum lama ini. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa di Yayasan Perguruan Amsir Parepare.
Sosialisasi bertema “Bersama Masyarakat Meraih Sukses” dan selanjutnya akan berlanjut di Seminar dan Workshop Kesehatan di tanggal 21 Desember 2019 nantinya.
Yunita, sebagai Duta GenRe Putri Kota Parepare tahun 2019 yang juga sebagai anggota UKM PIK-M GENETIK UM Parepare berharap agar peringatan hari AIDS sedunia tidak menjadi event simbolis.
“Akan tetapi benar menunjukkan kepedulian, dukungan dan harapan kita terhadap teman-teman ODHA dan keluarga,” katanya lewat rilisnya.
Tak hanya itu, lanjut Yunita, melalui sosialisasi mengenai HIV/AIDS ini, dia berharap agar remaja mampu bersikap terbuka dan bijak saat saat bertemu dengan ODHA agar nantinya tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap teman-teman ODHA.
Dr. R.Ginawati Gandawidura yang juga sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut mengatakan bahwa HIV merupakan virus yang mematikan, membuat harapan dan masa depan seseorang ketika positif HIV menjadi suram.
Akan tetapi dengan adanya ARV seorang ODHIV dapat survive dan meraih masa depan. “Semoga dengan sosialisasi ini kita dapat mewujudkan Indonesia di tahun 2030 dengan three zero yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat HIV dan tidak ada lagi diskriminasi kepada orang yang terinfeksi HIV sehingga bersama masyarat dapat meraih sukses. Jauhi virusnya bukan orangnya,” tandas Gina.
Melihat berbagai kasus HIV dan AIDS yang terjadi di Indonesia, terjadi peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Dimana Sulsel masuk 10 besar secara nasional. Begitupun dengan yang terjadi di Kota Parepare, dimana daerah ini masuk tiga besar di Sulsel.
Parepare sejak tahun 2006 hingga September 2019 terdapat 425 kasus HIV. Dari jumlah tersebut, laki-laki sebanyak 234 orang, dan perempuan sebanyak 191 orang. (rls/dmh)