AMERIKA, PIJARNEWS.COM — Google telah menghapus 813 aplikasi ‘creepware’ dari Google Playstore yang dapat digunakan untuk membuntuti, melecehkan, menipu atau mengancam para penggunanya
Semakin banyaknya industri ponsel cerdas, dari merek smartphone paling populer di dunia hingga merek kelas lokal pun ada. Namun Anda yang memiliki ponsel cerdas Android, laporan baru ini mungkin membuat Anda menilai kembali aplikasi mana yang telah Anda instal.
Para peneliti dari New York University, Cornell Tech dan NortonLifeLock, dikutip dari Mirror, Jumat, (15/6/2020), telah mengembangkan algoritma yang disebut CreepRank untuk menganalisis aplikasi.
Mereka menjalankan algoritma terhadap aplikasi yang diinstal pada lebih dari 50 juta smartphone Android untuk menentukan apakah ada creepware.
Creepware adalah perangkat lunak spyware yang memungkinkan peretas, para ‘predator’dan penjahat cyber memata-matai komputer pribadi korban, tablet, laptop, desktop, ponsel cerdas, atau perangkat lain (seperti IoT – internet of things) yang memiliki koneksi internet seperti webcam dan webcam mikropon, dan lain-lain.
Analisis mengidentifikasi 857 aplikasi berisi creepware, termasuk 114 aplikasi penipuan (spoofing), 80 aplikasi pelecehan, dan 63 aplikasi yang mengandung tutorial peretasan (hacking).
Dalam penelitian mereka yang dipublikasikan secara online, mereka menemukan aplikasi yang digunakan untuk pelecehan, peniruan identitas, penipuan, pencurian informasi, penyembunyian, dan bahkan aplikasi yang dimaksudkan untuk membela korban terhadap ancaman semacam itu.
Berdasarkan inilah, Tim peneliti memberitahu Google tentang aplikasi tersebut, lalu kemudian Google menghapus 813 dari playstore karena melanggar syarat dan ketentuannya.
Dalam publikasinya, Peneliti ini juga mengatakan “Secara lebih luas, temuan dan teknik kami meningkatkan pemahaman tentang ekosistem creepware, dan akan menginformasikan upaya masa depan yang bertujuan untuk mengurangi serangan interpersonal.”
Nah, Jika Anda pernah melihat aplikasi yang menurut Anda mengandung creepware berbahaya, Anda dapat melaporkannya langsung ke Google di sini.
Sumber: Mirror
Editor: Adil Abdillah