ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Siswa SMAN 2 Enrekang kelas 10 IPS 2 Andi Muh. Dirga Erlangga (15) mengaku trauma di suntik vaksin Covid-19, itu karena saat mengikuti vaksin pertama, dia mengalami demam tinggi hingga tak bisa berjalan.
Terkait hal itu, Ketua Satgas penanganan Covid-19 yang juga Wakil Bupati Enrekang, Asman menyebut tidak boleh di paksakan hingga trauma hilang, dan nantinya diberi edukasi pentingnya vaksinasi.
”Takutnya ada efek lain yang terjadi. Siapa tau ada hal yang memang kontradiksi dengan vaksin,” ujarnya.
Asman berharap kedepan Tim Vaksinasi betul-betul melakukan identifikasi terutama kepada anak-anak dan yang rentan harus dilakukan screening sebelum vaksinasi dilakukan.
” Inikan masih dalam proses investigasi dari Tim KIPI apakah betul ini adalah efek dari vaksin atau ada hal lain. Tapi harapan kita semoga tidak berdampak buruk pada anak kita dan semoga cepat pulih kembali dan kedepannya tidak ada lagi kejadian serupa,” harapnya.
Wabup juga meminta kepada pihak sekolah ataupun Tim Vaksinasi agar bersurat kepada orangtua Siswa jika akan melakukan vaksinasi terhadap anak didik.
” Minimal ada surat dari pihak sekolah atau dari Instansi terkait kepada masing-masing orang tua untuk pemberitahuan bahwa akan ada vaksinasi sehingga orangtua yang mengetahui ada riwayat penyakit anaknya bisa menyampaikan kepada Tim vaksinasi,” pungkasnya.(rls)