PINRANG, PIJARNEWS.COM–Kelompok Pemuda Batupapan, Desa Basseang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menginisiasi hadirnya Pasar Tradisional Basseang. Sebab di daerah tersebut hingga saat ini belum ada pasar.
Muh. Lukman, S.H salah seorang pemuda Batupapan mengatakan, hadirnya pasar selain meningkatkan ekonomi kerakyatan, juga mempermudah pemeduhan logistik untuk kebutuhan pokok masyarakat.
“Yang paling penting lagi, semoga adanya Pasar Basseang dapat mengembalikan Desa Basseang sebagai salah satu desa penghasil rempah-rempah terbesar di Sulawesi,” kata Lukman kepada Pijarnews.com, Ahad (14/8/2022)
Menurut lulusan Fakultas Hukum IAIN Parepare itu penyebab kurangnya masyarakat bercocok tanam rempah-rempah mulai dari sayur-sayuran dan umbi-umbian karena tidak adanya fasilitas pasar untuk menjual rempah-rempah tersebut.
Lukman juga menjelaskan, telah melakukan langkah awal yakni melakukan rapat dengan masyarakat setempat untuk mengetahui respon soal pengadaan Pasar Tradisional Basseang tersebut.
“Alhamdulillah masyarakat sangat merespon positif, karena kurang lebih 12 tahun pasar tidak ada di Desa Basseang, sehingga masyarakat jika ingin ke pasar harus menempuh perjalanan cukup jauh, itupun di Kabupaten lain,” ujar Lukman yang juga Koordinator Gusdurian Parepare itu.
Lebih lanjut, Lukman telah mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa Basseang untuk meminta saran dan solusi terkait pengadaan Pasar Tradisional tersebut.
Ady Kepala Desa Basseang mengatakan, terobosan seperti itulah yang sangat dibutuhkan di Desa Basseang, selain meningkatkan ekonomi rakyat, sekaligus ajang silahturahmi antara kampung satu dengan yang lain.
“Kalau bisa secepatnya kita kumpulkan seluruh masyarakat, pelaku usaha, dan aparat desa membahas mekanisme pasar ini,” kata Edy.
Reporter : Wahyu