BARRU, PIJARNEWS.COM – Populasi ternak sapi, kambing dan kerbau di Kabupaten Barru mencapai 68. 289. Dengan rincian ternak sapi 61. 812 ekor, kambing 6.200 ekor dan kerbau 277.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Barru, Suardi Saleh saat menyampaikan sambutannya pada Kick Off Pengendalian dan Penaggulangan PMK Nasional 2023 oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Acara yang digelar serentak di 29 provinsi itu dipusatkan di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sabtu, (28/1/2023).
Dihadiri langsung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama pejabat lingkup Kementan, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Aslam Patonangi yang mewakili Gubernur Sulsel serta beberapa kepala daerah dari kabupaten/kota se-Sulsel.
Suardi Saleh mengatakan, sampai saat ini jumlah ternak yang meliputi sapi, kambing dan kerbau yang sudah divaksin sebanyak 12.302 atau mencapai 86%. Sementara untuk ternak dalam penandaan 2.953 dari target 3.000 atau sudah mencapai 98%.
Pada kesempatan itu, Suardi Saleh juga melaporkan perkembangan kasus PMK. “Mulai 23 Agustus 2022 – 26 Januari 2023 jumlah kasus PMK sembuh 1.624 ekor, potong paksa 2 ekor dan mati 2 ekor,” rincinya.
Sehingga, kata dia, sampai pada 26 Januari 2023 dinyatakan dalam kondisi zero kasus PMK. “Alhamdulillah,” ucap Suardi sembari diapresiasi dengan tepukan tangan hadirin.
Suardi mengatakan, tentu saja hal ini berkat kerja sama berbagai pihak dari Satgas penanggulangan bencana, TNI, Polri. “Tentu saja atas dukungan vaksin dari Pak Menteri sehingga ini bisa kita wujudkan,” ujarnya.
“Alhamdulillah ini sudah kita lewati, tapi tentu saja kita tetap waspada terhadap PMK ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Suardi menyampaikan, ada jenis penyakit baru yang datang. “Kemudian datang lagi penyakit jembrana. Dan ini lebih banyak kasus kematian dari penyakit ini. PMK kemarin hanya ada 2 kasus yang mati. Sementara dari jembrana ini ada 53 mati, kemudian ada 90 yang harus dijual paksa,” ungkapnya.
“Sehingga, selain PMK yang perlu menjadi perhatian kita adalah penyakit jembrana ini. Tentu saja kalau ini berlanjut akan mengurangi populasi ternak di Kabupaten Barru dan juga Indonesia,” imbuhnya.
Suardi juga menuturkan, sub sektor peternakan menjadi salah satu penghasilan utama masyarakat Barru.
“Saya sampaikan ke Pak Menteri ada penyakit yang perlu menjadi perhatian kita juga, yaitu jembrana. Seperti, di Barru ini yang mati kasusnya lebih besar yaitu 53. Ini juga menjadi perhatian dan tadi sudah dilaporkan ke Pak Menteri,” kata Suardi saat ditemui di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kompleks Kantor Bupati Barru. (why)