PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim, mengingatkan para peternak khususnya di Parepare untuk mengantisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Sekadar diketahui, PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi pada mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan kulit sekitar kuku.
Pangerang menjelaskan, PMK menular pada hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, domba, dan kambing. PMK, kata dia, tidak berbahaya bagi manusia.
Hal itu, lanjut Pangerang, telah ditegaskan pula oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia bahwa PMK pada hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, domba, dan kambing tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kami ingatkan para peternak untuk mengantisipasi hal ini agar tidak menular pada hewan ternaknya, yang bisa berdampak kerugian bagi peternak,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP) Parepare, Wildana memaparkan, pihaknya melalui dokter hewan Dinas PKP, melakukan sosialisasikan kepada warga bahwa PMK bukan penyakit zoonosis, atau penyakit yang menular kepada manusia. Sehingga, katanya, warga tak perlu takut untuk mengonsumsi daging sapi, kerbau dan kambing.
“Karena, pada proses pemanasan 3 menit dengan suhu 100 derajat celcius semua virus ini akan mati,” ungkapnya.
Wildana memaparkan, tim Dinas PKP Parepare saat ini gencar melakukan sosialisasi ke peternak dan pedagang terkait dampak dan gejala-gejala PMK, termasuk antisipasinya.
“Kami juga telah membentuk tim pada empat kecamatan untuk memeriksa pedagang-pedagang, peternak, atau toko-toko daging sapi yang di duga potensi melakukan pemasukan ternak atau daging ke kota Parepare. Tim ini dikoordinir langsung oleh dokter hewan,” tandasnya.