JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Aplikasi Al-Quran Digital yang disiapkan Kementerian Agama, kini sudah tersedia versi terbarunya. Kasi Pengkajian Al-Quran, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Zarkasi menjelaskan, versi 1.3 itu memiliki sejumlah keunggulan.
Sejumlah perubahan tampilan, penambahan fasilitas, dan menu. Diantaranya menu Download Semua Halaman. Dengan begitu, pengguna bisa menggunakan aplikasi ini secara offline. “Selain itu, saat digunakan untuk membaca (tadarus), layar aplikasi juga tidak akan mati sehingga tidak harus disentuh berulang kali,” jelasnya.
Al-Quran digital untuk PC berbasis Website sekarang sudah tersedia dengan konten yang sama, plus fasilitas download Font Mushaf Al-Quran Standar. Font yang tersedia ini memiliki rasm, tanda baca dan tanda waqaf yang khusus sesuai Rasm Usmani. Font ini hanya tersedia pada versi website dengan harapan dapat membantu akademisi, peneliti dan masyarakat yang akan menulis ayat Al-Quran sesuai rasm mushaf standar Indonesia.
Fasilitas lain yang terdapat dalam aplikasi ini adalah teks Al-Quran, teks terjemah, teks tafsir, suara murottal, penanda baca terakhir, share teks Al-Quran, share terjemah dan tafsir, serta download font mushaf standar Indonesia yang dikhususkan di versi website.
Hal baru lainnya dalam aplikasi ini adalah fasilitas pencarian kata. Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pencarian kata yang terkandung dalam judul surat, terjemah, dan tafsir sehingga diharapkan akan memudahkan pengguna dalam mencari konten yang diinginkan.
Zarkasi menambahkan, aplikasi Al Quran Digital Kementerian Agama bisa diakses di playstore bagi pengguna android. “Pastikan nama aplikasinya adalah Quran Kemenag dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Kemenag RI. Bagi pengguna android yang sudah memasang cukup upgrade aplikasi tersebut,” jelasnya.
“Sedangkan untuk aplikasi Quran Kemenag versi website bisa diakses di http://quran.kemenag.go.id. Dalam versi ini juga terdapat menu yang mengarahkan pengunjung ke play store,” tambahnya.
Aplikasi yang sudah tersedia untuk masyarakat saat ini, kata Zarkasi, akan terus dikembangkan, baik secara tampilan maupun isi. Untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi, saran dan kritik dari masyarakat dibutuhkan. (rls/ris)