MAMUJU, PIJARNEWS.COM — Kabar mengejutkan datang dari Sulbar. Sedikitnya 17 dokter spesialis menyatakan mundur dari RSUD Sulbar, Jumat 8/12.
Mereka adalah dr Harpandi Rahim SpAn, dr Agus Priyanto SpAn, dr Dewi Kartikanengsih SpP, dr Ferry Santoso SpOG, dr Fitria Sirajuddin SpA, dr Mulyani Kadir SpA, dr Siti Zaenab Zainuddin SpS, dr Yuniarti Arsyad SpKK.
dr Ratna Oelan Sari SpRad, dr Karmila SpGK, dr Andi Ervina SpTHT, dr Yusri Yusran SpJP, drg Zaitun Sumule SpBM, dr Marwati Nyak Hukon SpPD, dr Ratna Limbu SpPD, dr Agustinus SpB, dan dr Yusran Antonius SpOG.
Penyataan mundur 17 dokter spesialis tersebut, disampaikan melalui surat pernyataan Komite Medik RSUD Regional Sulbar yang ditujukan kepada Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, Jumat 8/12.
Dalam surat tersebut dikatakan, alasan mundur mereka disebabkan fungsi manajerial dan fungsi pelayanan di RSUD Regional Sulbar sudah tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Adanya mosi tidak percaya yang telah diajukan para dokter spesialis kepada Gubernur Sulbar pada 6 Oktober 2017, dimana pada poin enam tuntutan aksi komite medik yang meminta kepada Gubernur Sulbar untuk mengganti Direktur RSUD Regional Sulbar, Andi Munasir.
Mereka mengatakan, dilantiknya dr Andi Munasir sebagai direktur RSUD Regional Sulbar defenitif pada 22 Oktober 2017, tidak sejalan dengan tuntutan mereka dan berakibat tidak harmonisnya hubungan antara direktur RSUD dan sebagian dr Spesialis di RSUD Sulbar.
“Berkaitan dengan itu, maka kami memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), bagi yang berstatus PSN dan bagi yang tidak berstatus PNS telah memutuskan kontrak yang terhitung sejak hari ini,” tulis Komite Medik dalam surat penyataan sikapnya.
Surat tersebut dibubuhi tanda tangan 17 dokter dalam lampiran yang dilayangkan kepada gubernur Sulbar dan ditembuskan kepada sekda Sulbar, kepada BKD Sulbar, serta direktur RSUD. (*)