BARRU, PIJARNEWS.COM – Kabupaten Barru dipastikan gagal meraih Adipura tahun 2017, pasalnya dari hasil pengumuman hanya 6 daerah di Sulsel yang menerima penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dan kebersihan tersebut. Sementara nama Barru tidak tercantum.
Gagalnya Barru tahun ini memperpanjang daftar hitam prestasi buruk bagi kota yang berjuluk Kota Hijau, Bersih, dan Indah (Hibridah) ini.
“Barru sudah tiga kali berturut-turut gagal meraih Adipura. Untuk tahun ini masalahnya adalah pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Padangloang di Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, yang dinilai tidak memenuhi standar penilaian,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Taufik Mustapa saat ditemui PIJAR di Kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru. Jumat 28/7.
Taufik Mustapa menjelaskan, hasil penilaian P1 yang diperoleh kabupaten Barru hanya 71 poin sedangkan persyaratan standar lolos penilaian TPA yaitu 75 poin.
“Faktor kendala rendahnya nilai TPA Padangloang adalah tidak adanya sarana penunjang pengelolaan TPA seperti, tidak adanya jembatan timbang, kemudian penempatan pengolahan kompos dengan mesin pencacah plastik harus dipisah, lalu tidak adanya tangga yang berhubungan dengan sumur pantau sehingga menyulitkan pemantauan,” urai Taufik Mustafa.
Selain masalah TPA, lanjut Taufik, masalah lain yang jadi kendala penilaian adalah tidak efektifnya program Bank Sampah di masyarakat.
“Kita sudah punya mobil unit khusus Bank Sampah untuk mengambil sampah-sampah sesuai dengan titik lokasi pengambilan. Namun masyarakat belum terlalu berminat mengelola program Bank Sampah ini, sehingga fokus kami hanya disekolah , lingkup SKPD dan masjid-masjid” imbuhnya.
Taufik berharap hasil penilaian tahun ini bisa jadi evaluasi untuk pembenahan, sehingga tahun depan Barru bisa meraih Adipura.
“Meskipun anggaran yang dibutuhkan dalam pembenahan TPA Padangloang nantinya tidak sedikit, namun kita berharap masalah ini bisa segera dibenahi,” tandasnya. (fdy/ris)