![Ibrahim Fattah 2](https://www.pijarnews.com/wp-content/uploads/2021/05/ibrahim-fattah-2.jpg)
Berbeda ketika tahun 80-an ke bawah, pertemuan dengan teman sekolah selalu surprise karena bertemunya kebetulan, misalnya tib-tiba bertemu di pesta pernikahan, tiba-tiba bertemu di warung yang sama atau sama-sama satu kendaraan, semua tidak direncanakan karena belum ada android. Tema obrolannya adalah cerita di masa lampau, mengenang masa-masa belajar di sekolah, bolos bersama atau mengenang ketika dihukum dari guru sambil penuh canda. Itulah masa lalu yang selalu dikenang.
Mengapa masyarakat selalu mau mudik? Atau mengapa masa lalu itu selalu ingin diulang?. Tentu ini menarik dicermati, adakah alasan aktualisasi yang melatarbelakanginya atau memang hanya semata alasan atas kenangan masa lalu saja?. Tentu hanya yang bersangkutan yang paling tahu niat atau motivasinya. Tetapi terlepas dari itu, manusia punya naluri yang medorong adanya pertautan, makanya kerinduan hanya bisa muncul jika sebelumnya ada dua orang atau lebih dipisahkan oleh ruang dan waktu.
Rasululullah mengawali dakwahnya di Makkah kemudian tertolak oleh kafir qurais, lalu beliau hijrah ke Madinah dan dari Madina kekuatan dikonsolidasi untuk menyebar Islam dengan ketauladanan (akhlakul qarimah) sampai mencapai puncak kejayaan Islam dan pada akhirnya Rasulullah mengajak para sahabatnya kembali ke Makkah. Artinya yang awal itu akan ditinggalkan dalam beberapa lama dan pada akhirnya ada keinginan untuk kembali ke yang awal.
Sebelum Nabi Adam dan Hawa hidup di dunia, pernah hidup di surga, tetapi tergoda oleh iblis untuk memakan buah khuldi, akhirnya Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi. Fase kehidupan manusia itu, sebelumnya tidak ada kemudian hidup di alam rahim, kemudian lahir ke dunia lalu mati kemudian menanti di alam barzah kemudian hidup lagi tetapi dengan dua pilhan yaitu surga atau neraka.
Di saat manusia sedang sakratul maut, dua pilihan itu sudah jelas. Mengapa fenomena mudik dan reunin sekolah selalu ingin diulangi?. Bagaimana pendapat pembaca, apakah peristiwa yang berulang itu seperti gambaran bahwa yang awal itu akan ditinggalkan dalam beberapa lama dan pada akhirnya ada keinginan untuk kembali ke yang awal lagi? Wallahualam bissawwab.
*Penulis adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kota Parepare dan Direktur YLP2EM Parepare. HP/WA 08124265292.