PINRANG, PIJARNEWS.COM – Sungai Saddang tepatnya di lingkungan Masolo, Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Abrasi Sungai tersebut bahkan telah mengikis lahan milik warga.
Lurah Teppo, Abdullah, S.T., menjelaskan bahwa Abrasi Sungai Saddang telah lama terjadi, namun saat ini kondisinya semakin parah, karena semakin meluas, bahkan mulai mengancam pemukiman warga.
“Sudah lama pak namun akhir akhir ini dirasakan masyarakat karena sudah mendekat ke pemukiman. Kami juga sudah melaporkan ke balai pada tahun 2019 kalau saya tidak salah ingat dan yang membawa ke balai pak camat yang dulu Andi Tambero, dikala itu,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Taufik, warga lingkungan Masolo, menjelaskan bahwa abrasi sungai Saddang mulai terjadi sejak 1996, kondisinya semakin parah, sejak 2014 warga telah resah, karena abrasi sedikit-demi sedikit mendekati pemukiman warga. Akibat abrasi tersebut menurut Taufik tanah sawah dan perkebunan warga hilang ditelan abrasi Sungai.
Taufik bahkan memperkirakan sekira 200 hektare lebih lahan perkebunan dan persawahan masyarakat kelurahan Teppo yang telah hilang.
Saat ini, kata dia, sekira 250 meter lagi pemukiman warga juga akan habis jika tidak ditangani dengan cepat.
“Karena sungai saddang mengalami abrasi tinggi jika terjadi musim hujan, apa lagi jika curah hujannya begitu deras. Maka sekitar 5 meter per jamnya tanah di pinggiran sungai saddang akan mengalami peningkatan abrasi,” jelas Taufik yang juga Lulusan Magister Pendidikan IAIN Parepare itu. Rabu (29/2024).
Selain itu, Abdullah, selaku Lurah Teppo, berharap agar instansi terkait bisa memperhatikan Abrasi yang semakin meresahkan masyarakat sekitar. Khawatir Abrasi Sungai Saddang semakin parah dan menimbulkan lebih banyak kerugian dan bahaya.
“Kami pemerintah setempat berharap sekali, abrasi di sungai saddang di perhatikan oleh instansi terkait. Karena semakin hari semakin longsor dan apabila tidak ditangani maka kemungkinan besar longsor akan sampai perkampungan,” Imbuh Abdullah.
Diungkapkannya, pihaknya bersama masyarakat kelurahan Teppo juga sudah bertemu dan koordinasi dengan anggota DPRD kabupaten Pinrang, Kepala Dinas Pengairan , Bencana dan sudah beberapa kali ke lokasi.
Bahkan Abdullah menyebut bahwa ia sudah Ke Balai Jeneberang bersama Anggota DPRD, Kepala Dinas Pengairan, Camat Patampanua dan perwakilan dari Pemda dan masyarakat Kelurahan Teppo untuk melakukan koordinasi.
“Harapan kami semoga kejadian ini cepat di tanggapi oleh pihak terkait,” Abdullah.ST Lurah Teppo.
“Setidaknya di lakukan penanganan secepatnya oleh pihak yang terkait karena abrasi sungai saddang setiap harinya semakin parah apa lagi jika musim hujan abrasinya semakin parah,” lanjutnya.
Taufik khawatir jika tidak segera ditangani secepatnya, maka bukan lagi lahan warga yang akan hilang, akan tetapi pemukiman, sekolah dan jalan juga akan ikut terkikis akibat abrasi sungai saddang yang tidak tertangani.
Reporter: Rizkyanti