Sementara itu, Dwi Wisnu menyampaikan BP Tapera menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi Peserta.
“Tapera bisa menyalurkan bantuan kredit melalui perbankan,” katanya.
Sehingga, dia meminta Bank Sulselbar sebagai penyalur pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk segera menyalurkan kepada masyarakat. “Bank Sulselbar adalah bank utama,” katanya.
Tahun 2021, BP Tapera akan memperluas penerima kredit ke karyawan swasta.
Pemimpin Kredit Bank Sulselbar, Yulis Suandi mengatakan, program Tapera sudah ada sejak dahulu.
Bank Sulselbar siap mendukung program Apersi bersama BP Tapera. Tahun 2020, Bank Sulselbar mendapatkan kuota pembiayaan Tapera sebanyak 1.650.
Ia menjelaskan, gaji ASN di Pemprov Sulsel dan Pemda melalui Sulselbar.
“Tak ada masalah PKS (perjanjian kerja sama) karena semua gaji ASN di Pemprov melalui Bank Sulselbar,” katanya.
Dewan Pertimbangan Apersi Sulsel, Muh Rais Najamuddin mengatakan, rencana realiasi bantuan pembiayaan KPR Tapera melalui Himbara dan bank BPD se-Indonesia mulai Oktober 2020.
Tahun 2020 ini, pembiayaan Tapera masih diperuntukkan aparat sipil negara (ASN) dengan kepesertaan minimal 1 tahun dengan gaji maksimal Rp 8 juta.
Tahun 2020 ini, BP Tapera memberikan 986 kuota untuk Sulsel. Bunga kredit dari BP Tapera 5 persen flat hingga kredit berakhir.(*)
Sumber : tribunnews.com