PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare mencatat penurunan angka kemiskinan di Kota Parepare dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Parepare, Guruh Wahyu mengatakan, angka kemiskinan di Parepare mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir. “Pada tahun 2006, presentase penduduk miskin 7,86 persen dengan jumlah penduduk yang termasuk miskin 9,1 persen. Sedangkan di tahun 2017 presentase penduduk miskin 5,70 persen, dengan jumlah penduduk miskin menurun ke angka 8.07 persen,” jelas Guruh Wahyu, Selasa, 9 Oktober 2018.
Penyebab terjadinya penurunan dipengaruhi banyak faktor seperti intervensi pemerintah dalam hal program kebijakan pelayanan masyarakat, baik pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota.
“Di Parepare sendiri, program pelayanan serba gratis kepada masyarakat miskin seperti adanya program raskin, BPJS kesehatan, pendidikan gratis, kartu Indonesia pintar. Dan penurunan angka kemiskinan juga dipengaruhi dari pertumbuhan ekonomi, terciptanya banyak lapangan kerja dan pelayanan dasar tersedia,” ungkapnya.
Wahyu menambahkan, pengaruh penurunan angka kemiskinan bisa juga dilihat dari ciri-ciri ketahanan pangan.
“Inflasi kita di Parepare terjaga, dibawah 5 persen, bahkan pernah sampai 2,5 persen, dan pada tahun lalu 3,4 persen. Sementara inflasi yang kurang baik berada diatas angka 10 persen,” tandasnya.
Dengan adanya program-program kebijakan pemerintah itu, kata Wahyu, pendapatan masyarakat bisa disetting atau digunakan untuk belanja-belanja yang lebih meningkatkan konsumsi.
Ia menjelaskan, jika konsumsi naik, berarti tingkat kemiskinan juga bergerak dari miskin ke tidak miskin. Karena garis kemiskinan juga bisa dilihat dari kebutuhan konsumsi. (*)
Reporter : Hamdan
Editor : Alfiansyah Anwar